Suara.com - Indra Penciuman Terganggu, Diintai Kematian Lebih Cepat?
Apakah akhir-akhir ini Anda merasa kesulitan dalam mendeteksi aroma tertentu? Jika ya maka waspadai risiko kematian yang lebih cepat. Lho kok bisa?
Sebuah studi terkini yang dilakukan pada 2289 lansia berusia 71-82 tahun menemukan bahwa gangguan indra penciuman yang terjadi merupakan tanda bahwa seseorang akan diintai kematian lebih cepat.
Menurut hasil studi, lansia yang mengalami penurunan kemampuan membau, berisiko mengalami kematian sebesar 50 persen dalam dekade berikutnya. Hasil ini bahkan juga berlaku bagi mereka yang dalam kondisi sehat di awal penelitian.
Untuk mengarah pada temuan ini, peneliti meminta responden untuk mengidentifikasi 12 aroma seperti pisang, bensin, dan sabun. Mereka yang memiliki skor terburuk dalam penilaian ini berisiko 46 persen lebih mungkin untuk meninggal dalam 10 tahun mendatang.
Dr. Honglei Chen selaku peneliti utama mengatakan bahwa kehilangan kemampuan membau bisa menjadi gejala penyakit demensia. Hal itu membuat para ilmuwan menyimpulkan bahwa hilangnya penciuman bisa menjadi gangguan kesehatan berat.
Pasalnya kehilangan kemampuan penciuman dapat menurunkan nafsu makan yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. Hal ini juga membuat seseorang lebih sulit untuk mencium kebocoran gas, kebakaran, dan bahkan makanan basi yang dapat membahayakan kesehatan.
“Hal ini memberi tahu kita bahwa pada orang dewasa yang lebih tua, gangguan indra penciuman memiliki implikasi kesehatan yang lebih luas di luar apa yang telah kita ketahui sehingga diintai kematian lebih cepat," ujar Dr Chen dilansir dari Nypost.
Baca Juga: Indera Penciuman Anjing Ternyata Bisa Deteksi Kanker pada Manusia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional