Suara.com - Viral Salat Tarawih Super Cepat, Ini Dampaknya Bagi Tubuh
Baru-baru ini jagat media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan ibadah salat tarawih yang super cepat. Sang imam membaca surat Al Quran dalam waktu cepat hingga tak terdengar jelas bacaannya.
Muncul pertanyaan, berbahayakah gerakan salat super cepat ini bagi anggota gerak tubuh?
Disampaikan Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI, drg. Kartini Rustandi, M.Kes, salat memang bisa digolongkan sebagai salah satu aktivitas fisik.
Ketika dilakukan dengan posisi yang benar dan khusuk, maka salat tarawih yang menjadi salah satu ibadah di bulan ramadan bisa mendatangkan efek seperti menjalankan olahraga.
Namun kata dia, pada salat dengan gerakan cepat seperti yang dicontohkan dalam video viral itu bisa berbahaya bagi orang pada kondisi tertentu seperti lansia.
"Itu kan sangat tergantung imamnya. Tapi ada hal menarik bahwa kita harus tahu siapa yang ikutan. Kalau ada orangtua yang arthritis, hati-hati salat tarawih yang terlalu cepat. Seharusnya pemimpin solat melihat juga kondisi umat kan bermacam-macam. Kalau anak muda senang banget 23 rakaat cepat, selesainya cepat," ujar drg Kartini dalam temu media di Kemenkes, Jumat (10/5/2019).
Kartini menambahkan agar salat mendatangkan manfaat bagi kebugaran tubuh maka lakukan dengan baik dan benar. Salat pada posisi rukuk misalnya, tambah dia, bisa menjadi salah satu bentuk peregangan tubuh. Begitu pula dengan posisi salat lainnya seperti duduk diantara dua sujud hingga salam.
"Kalau dilakukan dengan baik dan benar itu ada efek refleksi. Tapi duduk yang benar. Membungkuk saat rukuk ada stretching. Ada juga yang duduk tahiyat akhir itu ada upaya stretching. Kalau dilakukan 30 menit itu ada manfaat olahraga. Makanya solat harus yang benar," imbuhnya.
Baca Juga: Viral, Tim Salat Tarawih 8 Rakaat dan 20 Rakaat Ini Beda Tempat Parkir
Ia pun menegaskan bahwa salat tarawih bisa menjadi pengganti olahraga selama berpuasa. Jadi masih ada alasan untuk tidak salat tarawih? Pahala dapat, sehat jasmani dan rohani pun bisa kita dapatkan.
"Kalau lakukan benar, rukuknya benar, sujudnya benar sebetulnya salat hal yang baik. Tetapi kembali lagi harus yang betul. Boleh nggak salat jadi pengganti olahraga? Boleh dan memang bisa. Tapi lakukan dengan betul," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi