Suara.com - 4 Mitos Seputar Teh yang Terlanjur Dipercaya, Ini Faktanya.
Kenikmatan rasa dan aroma teh membuat banyak orang menyukai minuman ringan ini. Selain nikmat untuk minuman sehari-hari, teh juga cocok dikonsumsi dengan makanan apa saja. Namun sayangnya, banyak sekali mitos-mitos seputar teh yang beredar di masyarakat dan terlanjur dipercaya.
Pakar teh dari Unilever, Nunung Dwiputra mengatakan ada beberapa mitos seputar teh yang harus diluruskan karena tidak sepenuhnya benar. Berikut beberapa penjelasannya kepada Suara.com.
Benarkah manfaat teh akan hilang bila ditambahkan susu atau gula?
Salah satu kandungan di dalam teh yaitu flavonoid dipercayai mengikat pada protein susu, oleh karena itu persediaannya akan berkurang apabila dikonsumsi dengan susu. Secara keseluruhan, mayoritas penelitian pada manusia menunjukkan bahwa penambahan susu (sampai dengan 25 persen) tidak mempengaruhi bioavailability pada flavonoid tetapi dapat menunda penyerapan. Peneliti lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui apakah susu mempengaruhi manfaat pada teh serta kaitannya dengan kesehatan jantung. Selain itu menambahkan gula ke dalam teh tidak mempengaruhi penyerapan flavonoid, akan tetapi ini akan menambahkan jumlah kalori dan berisiko terhadap kesehatan gigi.
Benarkah tidak boleh teh dikonsumsi pada malam hari?
Teh bisa diminum kapan saja, baik pagi, siang, dan malam hari. Mengkonsumsi teh pada malam hari tidak akan mengganggu pola tidur dan tidak ada efek negatif bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan pada teh seperti flavonoid, kafein, dan teanin, dapat bermanfaat bagi mood dan perasaan rileks apabila dikonsumsi secara rutin.
Benarkah kafein di dalam teh tidak baik?
Teh mengandung setengah kafein yang terdapat dalam kopi, yaitu sekitar 500mg/200mg untuk teh hitam, dan teh hijau kandungannya lebih sedikit. Mengkonsumsi teh sampai dengan 8 cangkir perhari masih tergolong dalam batasan yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu ada hasil penelitian yang mengatakan bahwa mengkonsumsi kafein dalam jumlah sedang yaitu sekitar 400mg perhari dapat meningkatkan mood, mental, performa, serta ketahanan fisik.
Baca Juga: Begini Aturan Minum Teh Saat Sahur dan Buka Puasa
Bolehkah mengkonsumsi teh ketika sedang hamil?
Ada persyaratan baru yang menyarankan perempuan hamil untuk membatasi mengkonsumsi kafein, yaitu hanya 200 mg perhari. Ini setara dengan 3-4 cangkir teh.
Jadi perhatikan fakta di atas sebelum percaya mitos seputar teh ya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!