Suara.com - Setiap orang tentu sudah pernah merasakan sembelit setidaknya sekali dalam seumur hidupnya.
Gejalanya biasanya seperti sedikit buang air besar, kesulitan buang air besar, kotoran keras atau kecil, hingga perut kembung.
Melansir Web MD, sembelit bisa terjadi karena beberapa alasan berikut:
- Mengubah apa yang Anda makan atau aktivitas Anda
- Tidak cukup air atau serat dalam makanan
- Terlalu banyak mengonsumsi produk susu
- Tidak aktif
- Menahan buang air besar
- Terlalu sering menggunakan obat pencahar
- Sedang mengonsumsi beberapa obat (seperti antidepressan atau pil zat besi)
- Gangguan makan
- Kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson atau multiple sclerosis
Walau terlihat biasa, tetapi sekitar satu dari lima orang dewasa pernah mengalami sembelit kronis.
Gejalanya seperti gerakan usus yang keras, kering dan kecil yang menyakitkan atau sulit dilewati. Hal ini sering terjadi kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Sebuah studi terbaru justru menemukan adanya kemungkinan hubungan antara sembelit dengan penyakit jantung.
Studi ini, dilansir dari health.harvard.edu, edisi Maret 2016 dari Aterosklerosis , melibatkan lebih dari 45.000 orang dewasa berusia 40 hingga 79 tahun.
Setelah tindak lanjut yang berlangsung lebih dari 13 tahun, para peneliti menemukan hubungan antara pergerakan usus yang jarang dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, terutama kematian akibat stroke.
Baca Juga: 4 Tips Cegah Sembelit di Bulan Puasa, Catat Ya!
Tetapi, menurut Dr. Adolph M. Hutter, profesor kedokteran di Harvard Medical School dan direktur Program Kinerja Kardiak di Rumah Sakit Umum Massachusetts, penelitian ini tidak membuktikan bahwa sembelit bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular.
"Untuk satu hal, kita tidak tahu apakah orang dengan sembelit sedang minum obat atau memiliki kondisi kesehatan yang mungkin memengaruhi kesehatan kardiovaskular mereka, yang dapat mengacaukan hasilnya," catat Hutter.
Meski begitu, dia memiliki beberapa kata peringatan tentang kemungkinan adanya hubungan antara sembelit dengan faktor penyakit jantung ini.
Menurut penjelasannya, jika seseorang mengalami BAB hanya setiap empat hari sekali, ada kemungkinan orang tersebut menahan diri dan mengejan saat di toilet.
"Tidak ada keraguan bahwa sembelit yang memerlukan tekanan dapat membuat sistem kardiovaskular berisiko dengan meningkatkan tekanan darah," kata Dr. Hutter.
Peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba di otak dapat meningkatkan risiko stroke.
Berita Terkait
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Billy Syahputra Semprot Anwar BAB yang Blak-blakan Bongkar Kehamilan Vika Kolesnaya
-
Benarkah Main HP Saat BAB Bisa Picu Ambeien? Ini Peringatan Ahli!
-
Putin Selalu Bawa Pulang Urin dan Kotoran BAB Usai Kunjungan Luar Negeri, Alasannya Nggak Main-main!
-
Vokal Suarakan Keresahan Rakyat, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Mematikan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis