Suara.com - Luka yang membutuhkan waktu lebih dari beberapa minggu untuk sembuh mungkin terinfeksi dan memerlukan perawatan medis.
Terkadang luka yang lama sembuh juga mengindikasikan suatu penyakit yang mendasarinya, seperti diabetes.
Ketika tubuh tersayat atau terbakar, tubuh akan memulai proses penyembuhan dalam 3 tahap untuk memperbaiki kulit yang rusak.
Pertama, respons imun menyebabkan luka meradang untuk mencegah infeksi.
Kedua, sel-sel baru (keropeng) terbentuk di atas luka dan ketiga, jaringan parut terbentuk untuk menyembuhkan luka.
Beberapa luka sembuh dengan mudah sementara yang lain bisa memakan waktu lebih lama, terutama jika mereka parah atau individu memiliki kondisi kesehatan yang buruk.
Salah satu alasan luka susah sembuh adalah diabetes. Melansir diabetes.co.uk, alasan luka sulit sembuh saat menderita diabetes karena kadar glukosa darah yang tinggi dari waktu ke waktu dapat memengaruhi saraf (neuropati).
Hal ini menyebabkan sirkulasi darah yang buruk, sehingga menyulitkan darah (yang diperlukan untuk perbaikan kulit) menjangkau area tubuh yang terkena luka atau luka.
Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan luka tetap terbuka dan tidak sembuh selama berbulan-bulan. Bahkan meningkatkan risiko infeksi jamur, infeksi bakteri, dan gangren.
Baca Juga: Catat! Pasien Diabetes Tak Boleh Konsumsi 4 Buah Ini Terlalu Banyak
Gangren merupakan kondisi serius yang muncul ketika banyak jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati.
Penyembuhan luka yang lambat bisa menjadi gejala diabetes yang tidak terdiagnosis, terutama jika gejala lain juga ada.
Parahnya, jika luka tersebut terdapat pada kaki penderita diabetes dan tidak ditangani dengan benar dapat meningkatkan risiko diamputasi.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat menunda atau mempersulit penyembuhan luka selain penyakit diabetes, seperti:
1. HGH rendah (hormon pertumbuhan manusia)
Tingkat hormon pertumbuhan manusia (HGH) menurun dengan bertambahnya usia., menurut Digital Naturopath.
Berita Terkait
-
Apa Itu Mother Wound? Simak Pengertian, Tanda-tanda hingga Cara Menyembuhkannya
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Invisible Wound: Luka Psikologis Bullying yang Tak Terlihat tapi Berbahaya
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas