Suara.com - Efek warna memang ampuh mengubah suasana hati, pikiran, dan emosi seseorang. Tetapi keistimewaan dari warna juga dapat menjadi efek terapi tambahan yang dapat diberikan bersamaan dengan tindakan medis dan obat untuk sembuhkan penyakit.
Mengutip Times of India, Jumat (16/8/2019), terapi ini dinamakan kronoterapi. Cara kerjanya adalah dengan menyinari tubuh area tertentu dengan warna yang tepat. Hasil terapi ini bervariasi antar individu.
Uniknya, warna-warna pada kronoterapi ini diambil dari tujuh warna pelangi, dan setiap warna memiliki efek dan keampuhan yang berbeda-beda. Ini dia penjelasannya:
1. Ungu atau violet
Warna ini bisa ditembakkan di seluruh tubuh, ampuh merelaksasi dan menstimulus aliran energi halus ke seluruh pusat psikis dan sistem saraf. Bisa digunakan pada dahi, belakang dan depan kepala, depan dan belakang leher, di depan jantung, atau di antara kedua bahu. Penyinaran dilakukan selama 15 menit.
2. Nila
Warna nila memberi efek membersihkan aliran darah dan penyakit mental. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai terapi penyakit yang berhubungan dengan mata dan telinga.
3. Biru
Biru bisa digunakan pada bagian atas kepala hingga kaki. Warna biru akan membantu menurunkan darah tinggi dan mengatasi gangguan saraf. Warna biru juga bisa membuat kualitas tidur seseorang jadi lebih baik. Terbukti bagi penderita insomnia, mereka telah merasakan manfaat saat tidur dalam sorotan warna biru gelap.
4. Hijau
Dianggap sebagai warna paling dasar dalam metode penyembuhan, warna hijau selalu digunakan pada awal dan akhir pengobatan, apapun kondisi penyakitnya. Hal ini karena warna hijau dianggap sebagai warna teraman untuk digunakan, dan bisa digunakan di bagian tubuh manapun.
5. Kuning
Kuning menandakan kebijaksanaan, oleh karenanya, segala jenis penyakit mental dapat diatasi dengan terapi warna ini. Cahaya kuning seukuran bola tenis bisa diterapkan di bagian pangkal dan depan leher, dan dapat mengobati penyakit saraf yang ada di leher. Pengaplikasian terapi dilakukan selama 12 menit.
6. Oranye
Sinar warna oranye bisa digunakan pada hati, ginjal, jantung, limpa, dan organ lainnya untuk meningkatkan sirkulasi. Terapi yang dibutuhkan adalah 10 menit. Sedangkan pada pasien kelelahan otak, bisa digunakan di belakang leher tapi tidak lebih dari 4 menit. Terapi dengan warna oranye tidak boleh dilakukan pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Pentingnya Akses Pengobatan Inovatif untuk Pasien Indonesia
7. Merah
Tidak disarankan untuk melakukan terapi warna merah di bagian kepala, kecuali berhubungan dengan penyakit rematik. Tetapi warna merah sangat baik di aplikasikan pada daerah persendian seperti tangan, kaki, dan lutut selama 10 hingga 15 menit. Frekuensi warna merah yang lambat dan panjang akan memiliki tekanan tinggi, sehingga ia akan merangsang aura dan mampu membersihkan penyumbatan peredaran darah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis