Suara.com - "Duh, pengen ngemil yang manis-manis, deh!" Pernah atau sering berkata seperti itu sehabis makan siang atau saat sore hari? Sontak yang ada di bayangan adalah cokelat, sepotong cake, atau es kopi plus whip cream. Dijamin, semangat langsung meningkat saat itu juga, walau hanya sekejap.
Hati-hati kalau Anda termasuk salah satu pecinta makanan manis atau asin. Pasalnya, keduanya bukanlah sahabat buat tubuh. Konsumsi yang berlebih bisa memicu banyak masalah, misalnya gula yang dapat memicu diabetes, dehidrasi, hingga dapat menyebabkan kerusakan organ. Konsumsi garam yang berlebih juga sama berbahayanya, yaitu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seperti hipertensi.
Saatnya Anda melawan kecanduan garam dan gula. Memang tak mudah, tapi bukan tak mungkin dilakukan. Ini dia saran dari beberapa ahli, seperti dilansir dari health.clevelandclinic.org.
1. Makan secara teratur
Ini artinya, Anda makan sebanyak 3 kali dan ditambah dengan 2 kali snack. Makan teratur akan menjaga tubuh tetap berenergi sepanjang hari. Menurut Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD, nutrisionis dari Cleveland Clinic Sports Health, makan secara teratur sepanjang hari membantu mengendalikan keinginan mengonsumsi makanan manis dan asin yang berlebihan. Jadi, nggak ada lagi tuh, ngidam makanan asin atau manis sore-sore atau sehabis makan siang.
"Segera sarapan maksimal dua jam setelah bangun tidur, dan makanlah setiap empat hingga enam jam sekali," kata Patton memberi tips. Dan pastikan Anda menyertakan sumber protein dalam setiap makanan. Protein membuat Anda merasa kenyang dan mencegah Anda makan berlebihan.
Dan ketika keinginan untuk makan makanan manis atau asin datang, pilih makanan yang memiliki nilai gizi, misalnya kerupuk yang terbuat dari gandum, kacang-kacangan, buah segar yang manis, atau dark chocolate yang mengandung lebih dari 70 persen kakao.
2. Setel ulang selera
Lidah Anda ternyata bisa diprogram ulang soal preferensi citarasanya. Caranya, selama beberapa minggu, kurangi konsumsi garam dan gula di semua jenis makanan yang Anda makan. Garam bisa diganti dengan memercikkan minyak zaitun extra virgin ke atas makanan, sedangkan makanan manis bisa dialihkan ke dark chocolate yang ditambahkan potongan kacang mede.
Meski terasa berat awalnya, tapi lama-kelamaan, lidah Anda akan menyesuaikan. Makanan manis yang dulu begitu Anda sukai, perlahan akan terasa terlalu manis di lidah Anda yang sekarang. Begitu juga dengan makanan asin, lidah Anda mungkin nantinya sudah cukup puas dengan percikan minyak zaitun atau sedikit olesan margarin.
3. Ajak anggota keluarga
Sama seperti diet, keberhasilannya sangat bergantung pada faktor lingkungan. Dan karena pembatasan yang Anda lakukan kali ini sangatlah bermanfaat, Anda bisa mengajak keluarga untuk ikut serta, termasuk anak-anak.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Suka Konsumsi Makanan Asin
Lakukan latihan pengendalian garam dan gula kepada anak-anak, misal dengan tidak lagi membelikan mereka makanan ringan yang manis dan asin secara teratur. Sebagai gantinya, berikan aneka buah-buahan segar.
4. Hindari stres
Kecanduan garam atau gula bisa terjadi karena seseorang mengalami stres. Jadi, cobalah hindari stres dengan rutin melakukan meditasi, olahraga, atau apapun yang dapat membantu Anda menenangkan diri.
Setelah berhasil melakukan 4 langkah di atas, Anda akan mendapati bahwa preferensi lidah Anda menjadi sedikit berubah. Anda tak lagi enggan menerima makanan sehat yang cenderung tak bercitarasa, dan yang terpenting, tak lagi mencari-cari makanan manis atau asin. Selamat mencoba!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining