Suara.com - Duka mendalam tengah menyelimuti tanah air. Presiden ketiga Indonesia, Bachruddin Jusuf Habibie meninggal dunia Rabu (11/9/2019) kemarin di ruang CICU, Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
BJ Habibie meninggal dunia akibat gagal jantung. Menurut keterangan putranya, Thareq Kemal Habibie, kondisi jantung BJ Habibie memang sudah melemah.
"Setelah menua, jantungnya sangat lemah. Dengan aktivitas yang tinggi, tidak dikasih waktu istirahat, badannya memberontak," kata Thareq Kemal Habibie.
Sebelumnya, BJ Habibie juga pernah mengalami kebocoran klep jantung hingga dirawat di Klinik Starnberg Muenchen, Jerman pada Maret 2018 silam.
Saat itu, siaran pers The Habibie Center menyatakan kebocoran klep jantung BJ Habibie akibat adanya penumpukan cairan di paru-paru hingga 1,5 liter.
Perlu Anda ketahui, kebocoran klep jantung seperti yang dialami BJ Habibie bisa menyebabkan masalah ringan hingga serius. Hal ini terjadi pada seberapa besar kebocoran itu mengganggu aliran darah normal ke jantung.
Melansir dari Hellosehat, adapun pengobatan untuk orang dengan kebocoran klep jantung seperti BJ Habibie. Orang dengan kondisi kebocoran klep jantung ringan tanpa gejala, biasanya hanya diberi obat untuk meringankan gejala-gejala AVS.
Tindakan operasi akan dilakukan pada kondisi kebocoran klep jantung yang lebih serius, termasuk tindakan ballon valvuloplasty. Biasanya orang dengan insufiensi aorta akan membutuhkan tindakan tersebut.
Selain itu, seseorang juga perlu melakukan beberapa tes medis untuk mengetahui terjadinya kebocoran klep jantung. Seperti tes elektrokardiografi (EKG), rontgen dada dan ekokardiogram.
Baca Juga: BJ Habibie Meninggal Karena Gagal Jantung, Seperti ini Gejala Penyakitnya
Dokter mendiagnosa kebocoran klep jantung dengan mwndengar suara jantung yang tidak normal dan menandakan adanya gangguan aliran darah.
Kebocoran klep jantung juga bukan akhir hidup seseorang. Melansir dari webmd, seseorang dengan kebocoran klep jantung masih memiliki harapan bertahan asalkan mengubah pola hidupnya.
Orang dengan kebocoran klep jantung disarankan tetepa melakukan olahraga berjalan setiap hari. Tetapi, penderita harus sudah berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukan olahraga.
Penderita juga dilarang merokok dan menjalani hidup sehat sama halnya ketika menjaga berat badan. Selebihnya, penderita mendapat tindakan medis rutin dari dokter ahli.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!