Suara.com - Banyak orang percaya jika kekurangan gizi tidak akan menjadi masalah di negara maju, seperti Amerika Serikat karena memiliki bahan makanan melimpah.
Namun, ternyata penelitian menunjukkan, tidak semua warga cukup makan sehat. Bahkan kekurangan nutrisi juga umum terjadi di Amerika Serikat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) pada 2018 membahas tentang kekurangan gizi pada anak-anak dan orang dewasa di negara tersebut. Para peneliti menemukan, 31 persen dari seluruh populasi berisiko mengalami kekurangan vitamin.
Disebutkan pula, banyak orang Amerika yang telah mengikuti diet tinggi kalori, tetapi rendah nutrisi.
Dilansir dari medicaldaily, Heather Moday, seorang ahli alergi dan imunologi dari Moday Center for Functional and Integrative Medicine, telah merawat banyak pasien yang mengalami kekurangan nutrisi.
Namun, dia mencatat orang Amerika kekurangan tiga vitamin umum akibat pola makannya. Berikut di antaranya.
1. Magnesium
Magnesium memiliki peran penting terhadap tubuh dan mendukung 300 reaksi biokimia. Sehingga dia menyarankan agar orang yang kekurangan nutrisi ini untuk berkonsultasi dengan dokter dan minum suplemen.
2. Vitamin B
Baca Juga: Selain dari Makanan, 3 Faktor Ini Juga Sebabkan Anda Kekurangan Vitamin D
Menurut Moday, tak sedikit pasien yang kekurangan vitamin B. Vitamin ini biasanya berasa dari makanan nabati dan hewani.
Dia mengungkapkan, tubuh mudah kehilangan vitamin karena mendukung banyak fungsi, termasuk sistem saraf, sistem detoksifikasi dan sistem kekebalan tubuh.
Diet Barat, lanjutnya, mungkin tidak menyediakan jumlah vitamin B yang cukup dalam memenuhi kebutuhan tubuh. Selain itu, masalah pada kesehatan usus bisa juga menyebabkan orang kekurangan vitamin B.
3. Seng
Seng bermanfaat untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu mencegah penyebaran bakteri dan virus yang berpotensi berbahaya.
"Jika saya harus mengatakan kekurangan vitamin yang paling banyak dialami orang selain vitamin D, itu adalah seng," ungkapnya.
Berita Terkait
-
4 Toner Sunflower Kaya Vitamin E untuk Kulit Lembap dan Cerah Alami
-
Ikan Salem vs Kembung: Mana yang Lebih Sehat buat Dompet dan Tubuhmu?
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
4 Micellar Water Vitamin C untuk Angkat Kotoran dan Cerahkan Wajah Kusam
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?