Suara.com - Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM Indonesia, Dra. Sutanti Siti Namtini Apt., Ph.D, memastikan kemasan makanan polistirena busa atau yang lebih dikenal styrofoam adalah kemasan yang aman.
Hal ini dibuktikan BPOM melalui pengujian yang telah dilakukan BPOM pada tahun 2009 terhadap 17 sampel kemasan styrofoam. Hasilnya, styrofoam yang beredar di pasaran, aman digunakan selama tidak melebihi batas maksimum yakni 1000 ppm.
"Dalam 17 kemasan tersebut ditemukan bahwa residu stiren masih dalam angka yang sangat aman, yakni 10-43 ppm. Angka ini jauh di bawah level berbahaya untuk residu kemasan makanan, di mana batas aman adalah 1000 ppm sesuai dengan Peraturan Badan POM No. 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan yang telah ditetapkan pada tanggal 26 Juli 2019 ," ujar Sutanti dalam acara 'Yok Yok Ayok Daur Ulang' Trinseo, Kemasan Group di Hotel Ayana, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019).
Sutanti tidak menampik jika ada beberapa bahan yang dilarang untuk digunakan sebagai kemasan. Seperti adanya stiren yang biasanya digunakan untuk mengemas bahan elektronik seperti televisi, lemari es, hingga speaker.
"Kami membuat peraturan, jadi ada beberapa materi yang dilarang ada batas tertentu yang diperbolehkan, termasuk styrofoam itu dikhawatirkan dari masyarakat pelepasan stiren. Tapi di pasaran yang ada (setelah diuji) relatif aman," ungkapnya.
Alih-alih jadi sumber masalah kesehatan, diakuinya bahwa styrofoam menjadi sampah yang sulit terurai oleh alam atau menggunakan mikroba. Hal ini yang kemudian memicu berbagai negara melarang penggunaan styrofoam karena sampahnya yang menumpuk, bukan karena faktor kesehatan. Oleh karena itu, perlu solusi cara mendaur ulang.
"Beberapa negara melarang kebijakan penggunaan ini terkait dengan isu lingkungan, objek daur ulang sangat membantu di dalam pemanfaatan styrofoam. Jadi, alternatif terbaik untuk kemasan, sisi kesehatan tidak ada negara yang melarang penggunaan styrofoam," timpal Hanggara Sukandar, Presiden Direktor PT Trinseo Materials Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!