Suara.com - Seorang ahli ilmu saraf asal Inggris, Susan Peirce Thompson, mengatakan bahwa gagal diet sebenarnya hal yang wajar. Tapi gagal diet sebenarnya dapat dicegah.
Bahkan, Susan juga menyebutkan bahwa gagal diet sesungguhnya bukanlah salah hasrat kita sepenuhnya. Kata Susan, cara kerja otak sangat berperan terhadap kegagalan tersebut.
Menurut Susan, otak manusia belum cukup untuk memproses makanan modern yang dipenuhi dengan gula dan tepung. Ketika kita terlalu sering mengonsumsi dua hal tersebut, insulin dalam tubuh akan naik dan menghalangi leptin, hormon yang memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang. Inilah yang pada akhirnya akan membuat kita terus makan dan makan.
Nah, dilansir dari Mirror, Susan percaya ada empat kunci sukses diet untuk menyingkirkan makanan yang 'menghambat' otak. Kira-kira apa saja?
Pertama, kurangi konsumsi gula. Susan menganggap aturan ini adalah aturan yang paling penting. "Hanya dengan mengurangi gula, kita dapat menyembuhkan otak dan tubuh," katanya.
Hal yang Susan maksud di sini adalah semua gula termasuk madu dan pemanis.
Kedua, kurangi konsumsi tepung. Sama seperti gula, Susan menggambarkan tepung sebagai 'penggoda licik'.
Ketiga, tetap makan tiga kali sehari. Ketika Anda memiliki rutinitas padat, Anda akan membayangkan makan lebih banyak. Hentikan itu, dan hentikan juga berandai-andai setelah habis yang ini mau makan yang mana!
Keempat, timbang semua yang Anda makan. Susan merekomendasikan untuk menimbang semua makanan sebelum dimakan sehingga Anda tahu persis apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda.
Baca Juga: Kenali, 5 Jenis Rasa Lapar yang Bisa Bikin Anda Gagal Diet
Bagaimana, sudah siap mencoba untuk mencegah gagal diet yang kesekian kalinya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan