Suara.com - Anggota One Direction, Louis Tomlinson mengaku, dahulu ketika band yang beranggotakan empat orang tersebut masih aktif, dirinya terlalu banyak bekerja. Akibatnya ia jadi mengalami gangguan tidur yaitu sleep paralysis.
"Dulu, aku mengalami sleep paralysis. Kau tahu, sesuatu saat kau merasa 'Apakah aku sedang tertidur, atau tidak?'. Itulah yang terjadi ketika kau terlalu banyak bekerja dalam grup band," tuturnya saat menjadi bintang tamu dalam iHeartRadio beberapa waktu lalu, mengutip unggahan akun fanbase-nya di Twitter @UpdateHL, pada Minggu (8/12/2019).
Sleep paralysis, atau yang lebih umum disebut sebagai ketindihan, merupakan salah satu jenis parasomnia. Ini adalah sekumpulan gangguan tidur yang menyebabkan suatu kejadian atau pengalaman tidak diinginkan yang terjadi saat kita baru tertidur, sudah terlelap, atau terbangun dari tidur.
Seperti dilansir dari Hello Sehat, kondisi sleep paralysis terjadi ketika mekanisme otak dan tubuh menjadi tumpang tindih, tidak berjalan selaras saat tidur sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM.
Saat terbangun sebelum siklus REM usai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur dan setengah sadar.
Itulah mengapa saat mengalami sleep paralysis, kita akan merasa tubuh kaku, sulit bernapas, tidak dapat berbicara, dan masih dalam pikiran mangambang.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science menunjukkan, sensasi kewalahan dan panik dari rentetan pengalaman sensoris tersebut senderung membuat seseorang merasa tertekan.
Ada faktor lain yang juga mendasari terjadinya sleep paralysis, seperti genetik, waktu tidur yang berantakan, terlalu banyak begadang, stress, posisi tidur terlentang, gangguan bipolar, hingga gangguan tidur lainnya.
Sleep paralysis juga dapat menjadi efek dari konsumsi obat-obatan tertentu.
Baca Juga: Bukan Serangan Jantung, Adik Louis Tomlinson 1D Meninggal karena Overdosis
Untungnya, fenomena ini tidak berbahaya dan akan berakhir dalam beberapa detik atau menit.
Fenomena ini juga dapat terjadi pada siapa saja. Namun akan lebih sering terjadi pada remaja hingga dewasa muda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan