Suara.com - Posisi Tentukan Hasil ASI, Busui Diimbau Tidak Pumping di Toilet
Keadaan miris masih cukup ditemui bagi ibu pekerja yang menyusui, banyak yang belum mendapat fasilitas yang layak, hingga akhirnya sebagian terpaksa melakukan pumping alias memerah ASI di toilet.
Tapi, masalahnya di toilet juga para ibu ini harus berdiri saat memerah ASI, yang tentu saja bukan posisi ideal, karena idealnya memerah ASI harus dalam posisi ergonomis atau posisi dan sikap duduk yang benar, sehingga ASI akan keluar maksimal.
"Posisi ergonomis untuk laktasi adalah pada saat dia harus duduk bersandar, panggungnya itu, payudara nempel di dinding, dia tidak nempel di tulang dada, dia nempel di dinding, jadi yang menyanggah sebenarnya itu otot punggung, harus dibikin rileks," ujar Peneliti ILUNI Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK di Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019)
Agar punggung rileks maka posisinya ia harus mendapat sandaran, lalu posisi juga tidak tegak lurus. Posisi berdiri hanya akan membuat semua otot bertumpu pada kaki dan punggung, sehingga semua otot aktif dan bekerja. Nah, hal ini memicu ASI tidak bisa keluar maksimal.
"Dibikin supaya punggungnya tidak jadi bertumpu, karena kalau dia sudah bertumpu, otot di sekitar tubuhnya tidak akan berkontraksi. Jadi kelenjarnya itu akan bener-benar fokus mengeluarkan ASI, kalau dia menyusu langsung bayinya, menghisap dengan sempurna. Kalau mompa, dia hasilnya akan keluar dengan lancar," paparnya.
Dr. Basrowi juga mengingatkan untuk memerhatikan penerangan yang tidak berlebihan supaya otak rileks, pencahayaan harus agak sedikit redup. Mengingat saat otak rileks, maka hormon atau ASI akan mudah keluar.
"Intinya gini dulu, dikasih fasilitas dulu, dia harus duduk yang enak kursinya harus ergonomis, kemudian wajib ada kulkas untuk nyimpen, karena dia udah mompa terus nggak nyimpen juga percuma," terangnya.
"Terus paling penting, ada juga wastafel buat nyuci, ketiga waktu harus diatur, kalau lebih dari 20 menit sampai 3 menit itu jadinya ngobrol, nggak akan keluar, mompa itu cuma 20 sampai 25 menit udah maksimal, dia udah kosong, dibiarin dia produksi lagi," sambungnya.
Baca Juga: Tahukah Moms 4 Vitamin Penting untuk Dipenuhi Oleh Ibu Menyusui?
Catatannya, jika pumping dilakukan sambil ngobrol maka proses memedah juga akan terdistraksi dan tidak fokus, juga masalahnya di toilet ini sering keluar masuk dan tidak bisa berlama-lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat