Suara.com - KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember, Lebih dari 82 Kasus Terkonfirmasi
Setelah Pacitan dan Depok, KLB Hepatitis A kembali terjadi di akhir tahun 2019. Baru-baru ini, pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengonfirmasi terjadinya KLB hepatitis A.
"Kami putuskan status KLB hepatitis A sejak 26 Desember 2019 di Jember dan KLB bukan aib, sehingga harus disampaikan kepada masyarakat kalau ada peningkatan kejadian kasus penyakit itu, sehingga masyarakat diharapkan selalu waspada," kata Bupati Jember Faida, dilansir Antara.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jember tercatat sejak 16 November hingga 25 Desember 2019 telah ditemukan sebanyak 217 kasus dengan rincian sebanyak 82 kasus sudah terkonfirmasi sebagai hepatitis A, sedangkan sebanyak 135 kasus belum terkonfirmasi dari laboratorium.
Kasus hepatitis A sejak bulan September 2019 (minggu ke-36 hingga minggu ke-40) sebanyak 21 kasus, kemudian pada Oktober 2019 (minggu ke-41 hingga minggu ke-44) sebanyak 16 kasus, selanjutnya pada November 2019 (minggu ke-45 hingga minggu ke-48 sebanyak 78 kasus), dan pada Desember 2019 (minggu ke-49 hingga minggu ke-52 tercatat sebanyak 102 kasus).
"Kami berharap penyebaran penyakit hepatitis A dapat diatasi bersama. Penularan penyakit hepatitis A karena faktor makanan dan alat makan," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu.
Ia menjelaskan penyebaran penyakit hepatitis A terbanyak di wilayah kampus yang berada di Kecamatan Sumbersari karena banyak penjual makanan di sana, sehingga Dinkes Jember melakukan screening untuk memantau penjaja makanan, agar mereka bisa menjual makanan secara higienis.
"Kami juga akan mendistribusikan air bersih di wilayah tersebut dan memantau perilaku hidup sehat mahasiswa dan masyarakat yang berada di daerah positif hepatitis A," katanya.
Dilihat dari wilayah persebarannya, tempat tinggal pasien Hepatitis A yang terdata tersebar di 19 wilayah Puskemas yakni Puskesmas Sumbersari mencatatkan angka tertinggi pasien Hepatitis A yaitu sebanyak 79 orang, kemudian Puskesmas Sukowono (44) dan Mangli (31) menempati urutan kedua dan ketiga.
Baca Juga: Bisakah Hepatitis A Berubah Menjadi B dan C? Ini Kata Guru Besar FKUI
"Saya imbau agar masyarakat segera memeriksakan kesehatannya jika menemui tanda-tanda dan gejala hepatitis A, serta turut menjaga kebersihan lingkungan, menjaga makanan dan minuman, serta memberlakukan pola hidup sehat," ujarnya.
Agar penularan hepatitis A tidak semakin meluas, lanjut dia, Pemkab Jember mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan terutama penyediaan air bersih dan pengelolaan limbah yang sehat, kemudian buang air bersih di jamban yang memenuhi standar kesehatan.
"Budayakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan, sebelum memasak dan menghidangkan makanan, setelah buang air besar dan kecil dan berbagai kegiatan lainnya. Tidak kalah pentingnya adalah mengolah makanan dan minuman dengan baik dan sehat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis