Suara.com - Bencana banjir membuat penyakit leptospirosis atau kencing tikus rawan menjangkit para korban. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira dan tergolong zoonosis karena ditularkan melalui hewan.
Di Indonesia, hewan penular utamanya adalah tikus. Mereka membawa bakteri itu melalui kotoran dan air kencingnya. Penyakit kencing tikus ini dapat menular dari hewan ke manusia ketika seseorang memiliki luka pada kulit lalu bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi kencing tikus.
Beberapa bakteri yang menyebabkan leptospirosis ini dapat berkembang menjadi penyakit weil atau meningitis yang berakibat fatal. Kondisi ini biasanya tidak menular dari satu orang ke orang lainnya.
Adapun gejala seseorang menderita penyakit kencing manis, seperti yang dilansir dari cdc.gov, antara lain demam tinggi, sakit kepala, panas dingin, nyeri otot, muntah, mata merah, penyakit kuning, sakit perut, diare dan ruam.
Banyak dari gejala penyakit kencing tikus ini disalahartikan sebagai penyakit lain. Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
Umumnya, orang akan mulai mengalami gejalanya setelah 2 hingga 4 minggu terkena paparan. Penyakit ini biasa terjadi tiba-tiba dengan demam dan gejala lainnya. Adapun dua fase terjadinya leptosprirosis atau kencing tikus:
- Setelah fase pertama (dengan demam, kedinginan, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare) pasien dapat pulih untuk sementara waktu tetapi akan sakit kembali.
- Jika fase kedua terjadi, itu lebih parah. Orang tersebut mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.
Umumnya, penyakit kencing tikus ini berlangsung beberapa hari hingga 3 minggu atau lebih. Tanpa pengobatan, pemulihan orang dengan penyakit kencing tikus mungkin menghabiskan waktu berbulan-bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda