Suara.com - Meski banjir telah surut, bukan berarti masalah usai. Justru, beberapa masalah kesehatan mulai mengintai pascabanjir. Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, salah satu masalah kesehatan yang mengintai pascabanjir adalah penyakit leptospirosis.
Leptospirosis adalah penyakit dari air kencing tikus dan bangkai-bangkai tikus yang terendam banjir. Bangkai ini biasa terlihat saat banjir surut. Menkes kemudian meminta air bersih segera diberikan kepada para korban banjir.
"Saya kemarin meninjau, itu saya langsung melihat. Waduh, ini berarti air bersih yang harus segera diberikan. Sumber-sumber air, misalnya sumur yang tenggelam, karena itu harus segera kita surveillance, kita skrining, kita awasi," ujar Menkes Terawan ketika ditemui di Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2020).
Mencegah terpapar leptospirosis, Menkes Terawan tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk tidak lupa mencuci tangan dengan air bersih dan tidak lupa mengenakan alas kaki meskipun banjir. Hal ini mengingat leptospirosis juga bisa terjangkit melalui pori-pori terbuka.
"Kemarin itu kan kita ajarkan tentang cuci tangan, pakai alas kaki, supaya kalau ada yang lecet tidak masuk dari situ, ya kan karena dia bisa masuk juga dari pori-pori, bisa dari mata konjungtiva, dan sebagainya," papar Terawan.
"Di awal ini, penting preventif dan promotif kita terus gaungkan ke masyarakat, cara-cara mencegah terjadinya penyakit yang ada di itu (bangkai tikus) ya," tutur Terawan.
Banjir yang disebut-sebut paling besar dari banjir lima tahunan dan terjadi sangat cepat ini, tak dipungkiri juga membuat sejumlah korban mengalami trauma dan memiliki masalah psikologis. Terawan mengaku Kemenkes sudah menempatkan psikolog yang siap siaga di puskesmas dekat wilayah terdampak.
"Puskesmas sendiri sudah ada psikologisnya, dan itu sudah langsung dari temen-temen sukarelawan juga ada dari psikologi, dari TNI Polri pendampingan juga ada. Jadi bisa melihat mereka semua betul-betul dijaga merasa bagian dari bangsa," jelasnya.
Untuk posko kesehatan, Kemenkes bekerja sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Selama masyarakat membutuhkan, posko-posko kesehatan itu akan tetap ada tersedia melayani para korban banjir.
Baca Juga: Hari Ketiga Banjir, Menkes Terawan Prediksi Kemunculan Penyakit Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis