Suara.com - Studi: Semakin Sering Olahraga, Risiko Kanker Semakin Kecil
Hingga saat ini, kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang. Selain dikenal sebagai penyakit yang mematikan, kanker juga sulit disembuhkan. Ketika kanker dinyatakan hilang pun, faktanya sel kanker masih bersemayam di dalam tubuh, seperti bom waktu yang menunggu aktif kembali.
Meski begitu, mengutip dari Times of India, Kamis (9/1/2020), sebuah penelitian baru-baru ini menyebut jika aktivitas fisik atau olahraga bisa mengurangi risiko terkena kanker.
Penelitian yang terdiri dari 9 percobaan terhadap 750.000 orang ini menunjukkan risiko terhadap tujuh jenis kanker mengalami pengurangan ketika responden melakukan aktivitas fisik sebanyak jumlah tertentu di waktu senggang mereka.
Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan National Cancer Institute dari American Cancer Society, dan dipublikasikan dalam Journal Clinical Oncology.
"Pedoman aktivitas fisik sebagian besar didasarkan pada dampak yang diberikannya pada beberapa penyakit kronis seperti kardiovaskular dan diabetes," kata Alpa Patel, dari American Cancer Society.
Pedoman aktivitas fisik yang ideal untuk mempertahankan gaya hidup sehat adalah 2,5 hingga 5 jam latihan intensitas sedang dalam kurun waktu seminggu, atau 1,25 hingga 2,5 jam latihan intensitas tinggi.
Peneliti menemukan hubungan antara jumlah latihan fisik yang direkomendasikan dengan penurunan risiko terhadap 7 dari 15 jenis kanker yang diteliti. Pengurangan risiko juga terus terjadi seiring dengan meningkatkan durasi aktivitas fisik yang dilakukan.
Seperti misalnya saat aktivitas fisik dikaitkan dengan risiko kanker usus pada pria menurun sebesar 8 persen saat berolahraga 7,5 jam per minggu, dan turun 14 persen saat dilakukan 15 jam per minggu.
Baca Juga: Olahraga 25 Menit Sehari Bisa Turunkan Risiko Kanker, ini Kata Penelitian!
Hasil penelitian menunjukkan risiko kanker payudara pada perempuan menurun 6 hingga 10 persen, kanker endometrium menurun 10 hingga 18 persen, kanker ginjal 11 hingga 17 persen, kanker mieloma menurun 14 hingga 19 persen, kanker hati menurun 18 hingga 27 persen, dan limfoma non-hodgkin menurun 11 hingga 18 persen pada perempuan.
"Data ini memberikan dukungan kuat bahwa durasi yang direkomendasikan ini juga penting untuk pencegahan kanker," kata Patel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!