Suara.com - Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tetapi juga menurunkan risiko beberapa jenis kanker. Sebuah studi baru pun menemukan olahraga kurang dari 25 menit sehari bisa menjadi kunci untuk menangkal kanker.
Para peneliti di American Cancer Society menemukan bahwa olahraga 2,5 jam per minggu bisa menurunkan risiko 7 bentuk kanker, termasuk kanker payudara, usus besar dan ginjal.
Penelitian yang dijalankan bersama Universitas Harvard, mengumpulkan data dari 750.000 peserta, yang diukur pada jumlah aktivitas fisik yang mereka lakukan pada waktu senggang.
Tim peneliti lantas meneliti kondisi kesehatan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko mereka dari 7 hingga 15 jenis kanker berkurang signifikan. Risiko ini turun karena mereka olahraga rutin setiap hari selama 2,5 jam.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan orang yang olahraga lebih dari 25 menit per hari juga memiliki risiko lebih rendah terkena kanker.
"Meskipun hal ini sudah lama diketahui bahwa aktivitas fisik dikaitkan dengan risiko lebih rendah dari beberaopa jenis kanker. Tapi, belum jelas bentuk hubungan dan jumlah aktivitas fisik yang berkaitan dengan risiko kanker lebih rendah," kata dr Alpa Patel dari American Cancer dikutip dari metro.co.uk.
Temuan ini memberikan dukungan kuantitatif langsung untuk tingkat aktivitas yang direkomendasikan untuk mencegah kanker. Selain itu, temuan ini bisa ditindaklanjuti untuk upaya pencegahan kanker yang mungkin akan terjadi masa depan.
Seseorang yang bertahan dengan latihan fisik rutin menunjukkan penurunan risiko kanker, berikut ini:
1. Kanker usus besar pria 8 persen
2. Kanker payudara wanita 6 persen
3. Kanker endometrium 10 persen
4. Kanker ginjal 11 persen
5. Myeloma (sejenis kanker darah) 14 persen
6. Kanker hati 18 persen
7. Limfoma non-Hodgkin perempuan 11 persen
Baca Juga: Orang yang Lahir Bulan April Berisiko Sakit Jantung, Ini Alasannya!
Bahkan orang yang yang rutin berolahraga setiap hari mengalami penurunan risiko kanker hingga 9 persen lebih tinggi.
Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology memberikan bukti untuk mendukung metode pencegahan kanker.
Berita Terkait
-
10 Aplikasi Lari Terbaik selain Strava, Fiturnya Tak Kalah Lengkap!
-
Benci Olahraga? Coba 8 Aktivitas Menyenangkan Ini agar Tetap Aktif
-
Seleksi Ketat Menuju SEA Games 2025, Tim Review Yakin Kontingen Indonesia Mampu Lampaui Target
-
5 Pilihan Sepatu On Cloud Terbaik, Nyaman Buat Olahraga dan Stylish Untuk Hangout
-
Benarkah Olahraga Malam Merusak Kualitas Tidur? Begini Menurut Para Ahli
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan