Suara.com - Kabar mundurnya Pangeran Harry dan Meghan Markle dari jajaran anggota senior kerajaan Inggris sangat mengejutkan publik. Bahkan, kasus ini sampai menimbulkan pro dan kontra di antara masyarakat Inggris maupun penggemar pasangan Harry-Meghan.
"Kami bermaksud untuk mundur sebagai anggota senior dari Keluarga Kerajaan dan bekerja untuk menjadi mandiri secara finansial, sambil terus mendukung Yang Mulia Ratu," tulis pasangan tersebut dalam sebuah pengumuman di media sosial, seminggu yang lalu.
Ketika banyak orang yang menyayangkan keputusan Pangeran Harry dan Meghan, seorang terapis berbasis Amerika, Nadra Glover Tawwab mengatakan pilihan adik Pangeran William tersebut justru bagus untuk kesehatan mental mereka.
Menurutnya, tindakan ini dapat menjadi contoh positif dari penetapan batas dalam keluarga. Yakni sebuah batasan literal atau figuratif yang dibuat seseorang dalam hubungan untuk menjaga kesehatan mental mereka.
"Ketika aku mendengar cerita ini, aku benar-benar bersemangat karena aku sering berbicara tentang betapa pentingnya menciptakan kehidupan yang Anda inginkan," tutur Tawwab, dilansir Insider.
Terlepas dari tradisi yang ada dalam kerajaan, kata Tawwab, menetapkan batas dengan keluarga, sebenarnya, adalah bagian alami dari pertumbuhan menjadi orang dewasa.
Misalnya, dalam kondisi umum, proses ini terjadi ketika seseorang mulai pergi dari rumah untuk melanjutkan pendidikan atau pertama kalinya mereka pindah dari rumah.
Kemudian, mereka akan mencoba hidup dengan aturan sendiri, yang memungkinan mereka untuk menetapkan diri sebagai 'individu'.
Menurut Tawwab, mungkin Pangeran Harry memutuskan melalui perubahan ini sekarang karena dia tidak memiliki kesempatan ketika masih muda.
Baca Juga: Putuskan Mundur, Begini Penampilan Pertama Meghan Markle di Depan Publik
Sekarang, ia sudah menikah dengan Meghan. Seorang perempuan yang sudah memiliki batasan keluarga, telah menempuh pendidikan jauh dari keluarga, dan berasal dari budaya lain. Jadi, kemungkinan Pangeran Harry baru menyadari bahwa dia belum menjalani kehidupan yang benar-benar ia inginkan.
"Markle bisa menjadi inspirasi bagi Harry untuk menjadi versi dirinya yang lebih ia sukai," sambungnya.
Tawwab mengatakan, keputusan untuk melakukan apa yang dirasa benar bagi mereka, pada akhirnya dinilai lebih sehat daripada mengikuti tradisi demi tradisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar