Suara.com - Salah satu makanan khas China yang cukup digemari orang-orang di Indonesia adalah hot pot atau steambot. Ini adalah jenis makanan yang dimasak sendiri.
Tapi sayangnya, menurut dokter di Rumah Sakit Mount Alvernia, hot pot tidak begitu menyehatkan.
Para dokter di rumah sakit tersebut telah mengingatkan bahwa hot pot sebenarnya memiliki jumlah natrium yang terlalu tinggi dan tidak baik untuk tubuh.
Bahkan, mereka hanya menyarankan makan hot pot satu bulan sekali.
Dilansir World of Buzz, untuk makanan yang dianggap akan lebih sehat, seperti tomat atau sup jamur, masing-masing mengandung 3.840 miligram dan 5.723 miligram natrium.
Sedangkan takaran natrium harian yang direkomendasikan adalah 2000 miligram per hari.
Kandungan natrium terbanyak adalah kaldu Bah Ku Teh yaitu 12.778 miligram, sementara kadar kaldu ayam sedikit lebih rendah sekitar 9.890 miligram.
Ditambah lagi, dokter mengatakan bahwa kaldu pedas memiliki kandungan lemak tinggi karena dimasak dengan banyak minyak. Beberapa kaldu yang ditambahkan santan atau daging berlemak di dalamnya juga meningkatkan kandungan lemak jenuh.
Selain itu, bahan-bahan yang dipilih untuk dimasak di dalam kaldu akan memengaruhi nilai gizi juga.
Baca Juga: Awas, Diet Tinggi Lemak Bisa Memicu Kanker Payudara
Rumah Sakit Mount Alvernia menyarankan untuk mengonsumsi hot pot sekali atau dua kali dalam satu bulan, terutama bagi yang lebih suka kaldu tinggi lemak dan natrium.
Sebab, mengonsumsi makanan tinggi lemak akan buruk bagi kesehatan dan menyebabkan penambahan berat badan hingga berisiko tingkatkan penyakit jantung.
Jumlah natrium yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan masalah ginjal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA