Suara.com - Pink himalayan salt belakangan mencuri atensi banyak orang. Tak hanya karena warna, tapi juga manfaatnya yang diklaim lebih dari garam biasa. Benarkah demikian?
Dilansir dari Healthline, pink himalayan salt adalah garam berwarna merah muda yang diekstrak dari Tambang Garam Khewra, yang terletak di dekat Himalaya di Pakistan.
Tambang Garam Khewra adalah salah satu tambang garam tertua dan terbesar di dunia. Garam Himalaya merah muda yang dipanen dari tambang ini diyakini telah terbentuk jutaan tahun yang lalu dari penguapan badan air purba.
Garam diekstraksi dengan tangan dan diproses secara minimal untuk menghasilkan produk yang tidak dimurnikan yang bebas dari aditif dan dianggap jauh lebih alami daripada garam meja.
Seperti garam dapur, garam Himalaya merah muda sebagian besar terdiri dari natrium klorida.
Namun, proses pemanenan alami memungkinkan garam Himalaya berwarna merah muda memiliki banyak mineral lain dan elemen yang tidak ditemukan dalam garam meja biasa.
Beberapa orang memperkirakan itu mungkin mengandung hingga 84 mineral dan elemen yang berbeda. Mineral-mineral ini, terutama zat besi, yang memberikan warna merah muda yang khas.
Terlepas dari kenyataan bahwa garam Himalaya merah muda mengandung mineral tambahan, jumlahnya terlalu kecil untuk memberi dampak signifikan. Bahkan, sebagian besar klaim ini tidak memiliki penelitian untuk mendukungnya.
"Trace mineral yang memberikan rasa atau warna unik hadir dalam jumlah yang terlalu sedikit untuk memiliki dampak kesehatan yang terbukti," kata dr. William Li, penulis buku Eat To Beat Disease: The New Science of How Your Body Can Heal Itself, dikutip dari Reader Digest.
Baca Juga: Tidak Baik untuk Tubuh, Ini 5 Tanda Kebanyakan Mengonsumsi Garam
Beberapa klaim kesehatan garam Himalaya merah muda yang dipromosikan secara umum meliputi:
- Memperbaiki penyakit pernapasan
- Menyeimbangkan pH tubuh
- Mengurangi tanda-tanda penuaan
- Meningkatkan kualitas tidur
- Mengatur gula darah
- Meniingkatkan libido
Jadi kembali lagi, tidak ada salahnya untuk mengganti garam dapur dengan pink himalayan salt dan tetap batasi penggunaannya agar tidak berlebihan. Bagaimanapun, terlalu banyak mengonsumsi garam tidak baik untuk kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar