Suara.com - Berenang adalah kegiatan yang menyenangkan untuk olahraga maupun menyegarkan badan. Tetapi, Anda perlu mempertimbangkan kuman yang ada di dalam air kolam renang umum.
Penelitian baru menunjukkan bahwa mungkin ada sejumlah besar kuman yang bersembunyi di area basah ini. Kuman di dalam kolam renang ini bisa saja menyebabkan sejumlah penyakit.
Penelitian yang dilakukann oleh Blue Cube Direct dilansir oleh Metro, menemukan bahwa bakteri penyebab infeksi berat dan penyakit akan berkembang biak di lingkungan publik yang tak terawat.
Salah satu penyakit akibat bakteri kolam renang adalah penyakit air rekreasi (RWI). Umumnya, jenis penyakit ini berupa diare yang disebabkan oleh kuman seperti Crypto (kependekan dari Cryptosporidium), Giardia, Shigella, norovirus dan E. coli.
Pada kolam renang yang terawat, parasit cryptosporidium pun dapat bertahan hidup selama berhari-hari. Apalagi di kolam renang publik yang tidak terawat kebersihannya.
Selain diare, penyakit RWI akibat bakteri kolam renang ini bisa menyebabkan penyakit dan infeksi lainnya, termasuk infeksi saluran pencernaan, kulit, telinga, pernapasan, mata, neurologis dan luka.
Lalu ada acanthamoeba, yakni bakteri lain yang tumbuh di kolam renang. Bakteri ini bisa menyebabkan kulit kering yang disebut keratitis acanthamoebic yang bisa menyebabkan ulkus kornea hingga kebutaan.
Parahnya lagi, jika orang dengan infeksi jamur atau ragi bisa menyebabkan pengguna kolam renang lainnya mengalami infeksi kulit, mulai dari masalah kuku, kulit, infeksi mulut dan kelamin.
Terkadang, bakteri pada kolam renang juga bisa menyebabkan infeksi dada. Tetapi, risiko ini rendah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh kuat dan normal.
Baca Juga: RS JIH Bantah Rawat Pasien Virus Corona Wuhan
Andrew Jones, Direktur Blue Cube Direct menjelaskan bakteri dan parasit juga masih bisa bertahan hidup di lingkungan yang sangat terklorinasi.
"Bahkan jika air di kolam renang tidak ada bakterinya, antar pengguna kolam renang bisa menyebabkan masalah kesehatan melalui kebersihan yang buruk," jelasnya.
Jika Anda mencium bau khas di kolam renang, sebenarnya itu bau nitrogen triklorida yang merupakan gas tajam. Gas ini terbentuk ketika klorin dari desinfektan bereaksi dengan materi manusia.
Adapun materi manusia ini termasuk keringat, urine, lendir, air liur, rambut, kulit mati dan kotoran. Bahkan polutan lain seperti parfum, kosmetik dan sunscreen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda