Suara.com - Kemenkes Akan Observasi WNI yang Dipulangkan dari China, Apa Gunanya?
Epidemi virus corona yang bersumber dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China menjadi momok bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sana. Kekinian, pemerintah Indonesia resmi mengumumkan akan melakukan evakuasi terhadap 243 WNI dari Kota Wuhan dalam waktu kurang dari 1 X 24 Jam.
Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan menyebut perlu adanya proses observasi terhadap 234 WNI yang akan dievakuasi. Hal tersebut dilakukan agar memastikan para WNI tersebut sehat saat kembali ke Tanah Air.
"Intinya, menurut aturannya dan yang seharusnya dilakukan, memang kalau masuk ke Indonesia mereka harus dievakuasi dulu. untuk dipastikan supaya kembali ke daerahnya tetap sehat," kata Kasubdit Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, Endang Budi Hastuti, di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2020).
Meski demikian, Endang tak membeberkan secara merinci terkait observasi yang nantinya akan diterapkan. Dia hanya menyebut, proses observasi akan dilakukan secara ketat dengan masa inkubasi selama dua pekan.
"Saya tidak tahu detilnya seperti apa, tetapi tentunya akan diobservasi secara ketat oleh petugas kesehatan selama di tempat observasi tersebut. (Idealnya), 14 Hari selama masa inkubasi," sambungnya.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan mencatat ada 19 orang pasien yang telah menjalani perawatan di Indonesia. Sebanyak 9 orang telah diperiksa dan dinyatakan negatif dari virus corona.
"Pasien yang masuk dalam pengawasan ada 19 orang. Mereka sudah diperiksa, 9 orang sudah keluar hasilnya, yakni negatif. Hasil 10 orang lagi masih menunggu," papar Endang.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan tim evakuasi sudah mendapatkan izin dari otoritas China setelah dirinya bertemu dengan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian di Kemenlu pagi ini.
Baca Juga: Teknis Karantina Diserahkan ke Kemenkes, Berharap WNI Tak Kena Virus Corona
"Keberangakatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Retno di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2020).
Retno menyebut 234 WNI tersebut akan dievakuasi dengan menggunakan pesawat berbadan lebar agar bisa mengangkut seluruh WNI dan awak pesawatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan