Suara.com - Seorang anak laki-laki asal Australia berusia 9 tahun bernama Quaden Bayles seketika menjadi perbincangan dunia setelah video yang diunggah ibunya pada 10 Februari lalu viral di media sosial.
Dalam video tersebut terlihat Quaden tengah menangis sekaligus memohon pada ibunya untuk bunuh diri. Berdasarkan keterangan sang ibu, sang putra depresi lantaran kerap menjadi korban perundungan di sekolah.
"Beri aku pisau. Aku ingin membunuh diriku sendiri," ujar Quaden, sambil menangis.
"Inilah dampak dari perundungan. Jadi, tolong edukasi anak-anak, keluarga, dan teman-teman Anda," tutur sang ibu yang ikut menangis mendengar ucapan buah hatinya.
Perundungan tersebut dilakukan teman-temannya lantaran kondisinya yang dianggap berbeda.
Berdasarkan laporan The Sun, Quaden lahir dengan kondisi Achondroplasia, sebuah kelainan pada pertumbuhan tulang yang disebabkan oleh mutasi genetik langka. Mutasi gen ini adalah penyebab utama dari dwarfisme disproporsional.
Akibat dari kondisi ini, tulang rawan tidak dapat memberi bentuk tubuh yang normal. Orang-orang dengan achondroplasia memiliki postur tubuh pendek, sekitar 131 cm pada laki-laki dan 124 cm pada perempuan, menurut Hello Sehat.
Achondroplasia dapat diturunkan dari orangtua ke anak, namun umumnya (80%) kondisi ini disebabkan oleh mutasi baru.
Kondisi ini terbilang cukup umum ditemukan, dan lebih banyak memengaruhi wanita daripada laki-laki.
Baca Juga: Viral Berita KPAI, Benarkah Wanita Bisa Hamil jika Berenang Bareng Pria?
Achondroplasia juga dapat berkaitan dengan kondisi kesehatan lain, termasuk:
- Masalah pernapasan, napas melambat atau berhenti untuk waktu singkat (apnea).
- Obesitas.
- Infeksi telinga yang berulang.
- Kyphosis dan nyeri punggung.
- Spinal stenosis.
- Hydrocephalus.
Kondisi Quaden itu pun mendapat sejumlah perhatian dari beberapa selebriti dan ia mendapat sumbangan lebih dari Rp1,6 miliar.
Berita Terkait
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Topeng Ceria Korban Bullying: Mengapa Mereka Tampak Baik-Baik Saja?
-
Dari Korban Bullying Menjadi Inspirasi: Kisah 3 Sosok yang Bangkit Lebih Kuat
-
Review Film Qorin 2: Kritik Kasus Perundungan Lewat Teror Jin!
-
Silent Bullying: Perundungan yang Tak Dianggap Perundungan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial