Suara.com - Sudah dua bulan belakangan masyarakat dunia dilanda wabah novel coronavirus atau Covid-19, yang telah menginfeksi 80.997 orang dan jumlah korban jiwa mencapai 2.764. Beragam cara diupayakan agar wabah covid-19 ini bisa disudahi, salah satunya dengan membuat vaksin covid-19.
Kabar baiknya, perusahaan pembuat obat Moderna bermitra dengan National Institutes of Health telah mengembangkan vaksin untuk virus corona covid-19, dan saat ini batch pertama vaksin telah dikirim untuk dilakukan uji klinis fase 1 pada manusia di Amerika.
Vaksin ini bekerja dengan menargetkan pertumbuhan protein di permukaan virus yang memungkinkannya menginfeksi manusia.
Inisiasi pembuatan obat ini muncul saat Presiden AS Donald Trump meminta pemerintah menyisihkan dana hingga 2,5 miliar dollar untuk mengatasi wabah virus corona covid-19 di AS maupun di dunia. Dana disiapkan sebagai upaya mengkarantina, observasi, dan pengembangan vaksin virus.
Nah, dalam hal ini, Moderna memang telah diberi dana dari Koalisi Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) untuk bisa mengembangkan vaksin dengan cepat. Pada praktiknya, mereka bekerjasama dengan National Institutes of Health (NIH) dan University of Texas, Austin.
Dalam prosesnya, peneliti harus membuat ulang komponen dan struktur virus, lalu menemukan zat yang berpotensi bisa menjadi vaksin. Tim peneliti terdiri dari orang-orang ahli dan yang pernah meneliti berbagai virus yang sempat mewabah, seperti SARS pada 2003 dan MERS pada 2012.
University of Texas sendiri memang belum mengonfirmasi secara langsung terkait vaksin milik mereka yang dikirim Moderna. Tapi menurut Moderna, vaksin itu digambarkan memiliki struktur yang sama dengan apa yang dilakukan peneliti universitas tersebut.
Tidak hanya Moderna, beberapa perusahaan AS memang tengah berlomba-lomba membuat vaksin Covid-19 pertamanya. Termasuk perusahaan besutan Texas, Greffex, yang mengklaim akan segera menyelesaikan penggunaan vaksin pada pekan ini.
Dibanding Greffex, mungkin Moderna jadi perusahaan yang pertama berhasil karena akan memasuki tahap uji klinis fase 1, atau diuji coba pada manusia di tahap pertama.
Baca Juga: Demi Temukan Vaksin Permanen, Ilmuwan Suntik 18 Kera untuk Uji Coba
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas