- Sysmex Scientific Seminar menyoroti urgensi deteksi dini di tengah meningkatnya penyakit tidak menular di Indonesia.
- Pakar kesehatan menegaskan pentingnya diagnostik modern dan ekosistem data terintegrasi untuk diagnosis cepat dan akurat.
- Seminar menekankan bahwa kualitas laboratorium adalah fondasi transformasi kesehatan nasional.
Suara.com - Gelombang penyakit tidak menular yang terus meningkat di Indonesia menjadi alarm besar bagi dunia kesehatan nasional. Kini, penyakit seperti diabetes, kanker, dan jantung berkontribusi terhadap sekitar 73 persen kematian di Tanah Air menurut WHO.
Di tengah tantangan yang kian kompleks ini, deteksi dini bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan mutlak untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Urgensi itulah yang kembali diangkat PT Sysmex Indonesia melalui gelaran 10th Sysmex Scientific Seminar, sebuah forum ilmiah dua tahunan yang mempertemukan para dokter patologi klinik, dokter spesialis, akademisi, dan pemangku kepentingan kesehatan nasional.
Dalam sambutan pembukaannya, Emilani Nababan, S.Si, Apt, MBA, Presiden Direktur PT Sysmex Indonesia, menegaskan komitmen panjang perusahaan dalam menghadirkan inovasi diagnostik yang mampu menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Melalui forum ini kami ingin mengajak para praktisi kesehatan bersama-sama memperkuat peran diagnostik sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit di Indonesia,” ujarnya.
Pentingnya diagnostik modern juga disampaikan oleh Frank J. Buescher, Presiden dan CEO Sysmex Asia Pacific Pte. Ltd. Ia menekankan bahwa dunia medis tidak lagi dapat bekerja hanya dengan hasil pemeriksaan individual.
Diagnostik kini bergerak menuju ekosistem data yang terintegrasi dan saling terhubung, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan klinis dan kebijakan kesehatan yang lebih tepat sasaran.
Inovasi diagnostik, kata dia tidak lagi berhenti pada hasil pemeriksaan, melainkan menjadi bagian dari ekosistem data yang mendukung pengambilan keputusan klinis dan kebijakan kesehatan.
"Melalui teknologi terintegrasi seperti Caresphere dan analisis berbasis machine learning, kami berupaya mendukung negara-negara termasuk Indonesia dalam membangun sistem kesehatan yang lebih adaptif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
Pandangan serupa turut disampaikan para dokter yang hadir dalam sesi ilmiah seminar ini. Salah satu dokter patologi klinik peserta seminar, dr. Lina Mahardika, Sp.PK, mengatakan bahwa kualitas pemeriksaan laboratorium kini menjadi elemen krusial dalam penanganan berbagai penyakit.
Terutama pada penyakit menular berat seperti sepsis maupun penyakit tidak menular yang progresif seperti kasus sepsis, yang dalam hitungan menit dapat menentukan hidup atau tidaknya pasien.
"Parameter lanjutan dalam hematologi modern sangat membantu kami mengenali kondisi kritis lebih cepat sehingga terapi bisa diberikan tanpa menunggu pasien memburuk. Itulah kenapa inovasi diagnostik sangat penting,” terang dr. Lina.
Sementara itu, dr. Andri Sutanto, Sp.PD-KHOM, menyoroti bagaimana diagnostik berperan besar dalam skrining kanker dan anemia yang sering kali tidak terdeteksi hingga tahap lanjut.
“Kanker dan anemia berat sering tidak bergejala di awal. Jika laboratorium bisa memberi informasi lebih detail melalui teknologi baru, kami bisa memulai terapi lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan. Deteksi dini bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengurangi biaya pengobatan yang membengkak di tahap akhir,” ujarnya.
Seminar ini turut menyoroti digitalisasi dan data-driven diagnostics yang dinilai menjadi masa depan layanan kesehatan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat