Health / Konsultasi
Selasa, 09 Desember 2025 | 20:46 WIB
PT Sysmex Indonesia Menggelar 10th Sysmex Scientific Seminar (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Sysmex Scientific Seminar menyoroti urgensi deteksi dini di tengah meningkatnya penyakit tidak menular di Indonesia.
  • Pakar kesehatan menegaskan pentingnya diagnostik modern dan ekosistem data terintegrasi untuk diagnosis cepat dan akurat.
  • Seminar menekankan bahwa kualitas laboratorium adalah fondasi transformasi kesehatan nasional.

Suara.com - Gelombang penyakit tidak menular yang terus meningkat di Indonesia menjadi alarm besar bagi dunia kesehatan nasional. Kini, penyakit seperti diabetes, kanker, dan jantung berkontribusi terhadap sekitar 73 persen kematian di Tanah Air menurut WHO. 

Di tengah tantangan yang kian kompleks ini, deteksi dini bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan mutlak untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. 

Urgensi itulah yang kembali diangkat PT Sysmex Indonesia melalui gelaran 10th Sysmex Scientific Seminar, sebuah forum ilmiah dua tahunan yang mempertemukan para dokter patologi klinik, dokter spesialis, akademisi, dan pemangku kepentingan kesehatan nasional.

Dalam sambutan pembukaannya, Emilani Nababan, S.Si, Apt, MBA, Presiden Direktur PT Sysmex Indonesia, menegaskan komitmen panjang perusahaan dalam menghadirkan inovasi diagnostik yang mampu menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. 

“Melalui forum ini kami ingin mengajak para praktisi kesehatan bersama-sama memperkuat peran diagnostik sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit di Indonesia,” ujarnya.

Pentingnya diagnostik modern juga disampaikan oleh Frank J. Buescher, Presiden dan CEO Sysmex Asia Pacific Pte. Ltd. Ia menekankan bahwa dunia medis tidak lagi dapat bekerja hanya dengan hasil pemeriksaan individual. 

Diagnostik kini bergerak menuju ekosistem data yang terintegrasi dan saling terhubung, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan klinis dan kebijakan kesehatan yang lebih tepat sasaran. 

Inovasi diagnostik, kata dia tidak lagi berhenti pada hasil pemeriksaan, melainkan menjadi bagian dari ekosistem data yang mendukung pengambilan keputusan klinis dan kebijakan kesehatan. 

"Melalui teknologi terintegrasi seperti Caresphere dan analisis berbasis machine learning, kami berupaya mendukung negara-negara termasuk Indonesia dalam membangun sistem kesehatan yang lebih adaptif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness

Pandangan serupa turut disampaikan para dokter yang hadir dalam sesi ilmiah seminar ini. Salah satu dokter patologi klinik peserta seminar, dr. Lina Mahardika, Sp.PK, mengatakan bahwa kualitas pemeriksaan laboratorium kini menjadi elemen krusial dalam penanganan berbagai penyakit.

Terutama pada penyakit menular berat seperti sepsis maupun penyakit tidak menular yang progresif seperti kasus sepsis, yang dalam hitungan menit dapat menentukan hidup atau tidaknya pasien. 

"Parameter lanjutan dalam hematologi modern sangat membantu kami mengenali kondisi kritis lebih cepat sehingga terapi bisa diberikan tanpa menunggu pasien memburuk. Itulah kenapa inovasi diagnostik sangat penting,” terang dr. Lina.

Sementara itu, dr. Andri Sutanto, Sp.PD-KHOM, menyoroti bagaimana diagnostik berperan besar dalam skrining kanker dan anemia yang sering kali tidak terdeteksi hingga tahap lanjut. 

“Kanker dan anemia berat sering tidak bergejala di awal. Jika laboratorium bisa memberi informasi lebih detail melalui teknologi baru, kami bisa memulai terapi lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan. Deteksi dini bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengurangi biaya pengobatan yang membengkak di tahap akhir,” ujarnya.

Seminar ini turut menyoroti digitalisasi dan data-driven diagnostics yang dinilai menjadi masa depan layanan kesehatan Indonesia.

Load More