Suara.com - Tidur yang cukup merupakan salah satu syarat menjaga kesehatan tubuh. Bahkan, praktisi tidur dr. Andreas Prasadja, RSPGT, mengatakan tidur yang cukup lebih penting daripada makan, dan merupakan kebutuhan dasar sebelum nutrisi dan olahraga.
Mengapa dokter menyebutkan seperti itu? Menurut dr Ade, sapaannya, menjelaskan bahwa satu-satunya yang bisa meningkatkan konsentrasi, daya ingat, kreativitas, dan kemampuan mengambil keputusan hanyalah tidur. Tidak ada aktivitas lain, tegasnya.
"Mindset orang kita, kalau mau sehat mesti olahraga, mesti jaga makan. (Padahal) tidurnya yang lebih harus diperhatikan. Ini malah dikurang-kurangin, piye to? Saya prihatin gym (buka) 24 jam, akhirnya terlalu banyak olahraga, malah kena serangan jantung dan meninggal," katanya di acara Launching DNA Journal Sleep and Stress by Generali, Rabu (4/3/2020).
Lebih lanjut ia menyebut bahwa pada saat tidur terjadi proses-proses restorasi. Anggapan bahwa saat tidur otak kita tidak aktif justru salah, karena pada saat tidur otak kita 70 persen lebih aktif dibanding saat terjaga.
"Cuma kita ditutup, nih, sensornya sama dunia luar. Jadi sisa bakaran dari otak yang kerja seharian, dibuang dikeluarkan saat tidur, kalau nggak tidur, dia numpuk di otak dan jadinya racun," lanjut dr. Ade.
Kemudian, saat tidur juga terjadi perbaikan saraf, dan peningkatan skill. Misalnya kita sedang mempelajari sesuatu, saat tidur kemampuan kita akan dipoles dan terjadi proses konsolidasi memori. Dan hal tersebut semuanya terjadi hanya pada saat tidur. Itu sebabnya tidak ada aktivitas lain yang dapat menggantikan manfaat tidur.
Kurang tidur juga tidak akan bisa dikompensasi dengan tidur siang, karena siklusnya berbeda. Meski tidur siang itu sehat, namun kebutuhannya juga berbeda di tiap kelompok usia.
Pada tidur malam, proses tidur ringan-sedang-dalam-mimpi akan terpenuhi setelah 120 menit. Sementara pada siang hari, proses itu terjadi sekitar 15-20 menit. Pada kelompok usia dewasa muda, tidur siang dibutuhkan lebih dari 20 menit agar kembali bangun dengan segar.
"Nggak cuma olahraga dan makan, tidur pun harus dijadikan salah satu healthy lifestyle," tegas dr. Ade.
Baca Juga: Taruh Lemon di Samping Tempat Tidur, Rasakan 5 Manfaatnya pada Tubuh!
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?