Suara.com - Seorang laki-laki asal Yunnan, China, dinyatakan positif hantavirus dan meninggal beberapa jam setelah dinyatakan positif virus yang berasal dari hewan pengerat itu.
Menyusul kasus ini, 32 orang lainnya diperiksa untuk dikonfirmasi karena laki-laki tersebut menaiki sebuah bus dalam perjalanannya usai terinfeksi. Tentu saja hal ini menimbulkan kekhawatiran baru ketika dunia belum usai dengan permasalahan virus corona Covid-19.
Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Rabu (25/3/2020), ternyata virus ini bukanlah virus baru. Penemuan kasus dan wabah yang sama ternyata sudah terjadi pada 1993 di Amerika Serikat, yang menyebabkan sakit pernapasan akut di wilayah Four Corners.
Bernama resmi Hantavirus Pulmonary Syndrome atau disingkat HPS, penyakit ini diumumkan secara nasional pada 1995, dan kini terdaftar pada Nationally Notifiable Disease Surveillance System (NNDSS). Penyakit ini ditandai dengan gejala demam dan dikonfirmasi HPS setelah menjalani uji laboratorium.
Selain di Amerika, kasus ini juga sempat menyerang Kanada, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Ekuador, Paraguay, Panama, Uruguay, dan Venezuela. Namun di negara-negara itu, kasus terjadi secara individual dan dalam kelompok kecil.
Sementara itu hantavirus sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis seperti virus Sin Nombre yang jadi penyebab kebanyakan kasus HPS.
Ada juga virus andes, yakni sejenis hantavirus yang ditemukan di Amerika Serikat. Virus andes ini juga menyebabkan HPS. Virus andes banyak ditemukan di Argentina dan Chili. Sedangkan di Amerika Serikat tidak membawa virus Andes.
Virus andes dapat menginfeksi manusia jika mereka terpapar tikus yang terinfeksi. Virus ini tidak membuat si tikus sakit, sehingga kita kesulitan mencaritahu apakah si tikus membawa virus atau tidak.
Baca Juga: Soal Azab Virus Corona, Gilang Dirga Ancam Lapor Polisi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek