Suara.com - Imbauan belajar di rumah bagi anak sekolah guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19 dan menggantinya dengan pembelajaran daring atau online tak selalu berakhir mudah dan sesederhana konsepnya.
Beberapa sekolah seperti sekolah khusus misalnya.
Menurut terapis dan Kepala Divisi Pengembangan Anak Spesial Rumah Autis, Henny Ma'rifah, orangtua perlu turun tangan langsung mengajarkan anak autisme selama proses belajar dilakukan di rumah.
Ia juga menyampaikan pentingnya koordinasi dari pihak sekolah dan orangtua mengenai metode belajar apa yang akan dilakukan.
"Orangtua tetap tenang supaya tidak panik menghadapi masa belajar di rumah. Sesuaikan program anak dengan di sekolah," kata Henny kepada Suara.com, Kamis (2/4/2020).
Henny mencontohkan, seperti yang dilakukan di Rumah Autis, para guru memberikan program pengajaran kepada orang tuauntuk dikerjakan di rumah. Orangtua mengajarkan langsung kepada anak sesuai metode tersebut kemudian dilaporkan kembali pada guru melalui foto atau video.
"Akademik, life skil, sensorik, keterampilan itu yang dilakukan orangtua di rumah. Semua sumber yang ada di rumah bisa digunakan untuk belajar. Karena anak beda-beda kemampuannya maka disesuai kebutuhan anak," kata Henny.
Pada metode akademik, lanjut Henny, anak bisa diajarkan cara menghitung uang, melingkari warna yangsesuai serta permainan mencocokkan gambar.
Jika kemampuan anak autisme sudah lebih baik, mereka bisa diajarkan untuk mengenalkan kata-kata sederhana yang sering digunakan dalam keseharian
Baca Juga: Dampak Dihapuskannya Ujian Nasional
Sementara pada life skil, bisa dilakukan dengan mengajarkan anak dengan identifikasi alat makan sesuai kepemilikan. Dan juga mengajarkan kemandirian pada anak untuk merapikan barang-barang yang ia gunakan sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!