Suara.com - Bagu umat muslim di seluruh dunia, bulan Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya. Namun sayangnya, tahun ini kita semua sedang dilanda musibah dengan adanya pandemi corona Covid-19.
Puasa selama bulan Ramadan termasuk wajib, pengecualian bagi anak-anak, wanita yang sedang hamil, menstruasi, menyusui, serta orang-orang sakit dan bepergian jauh dengan jarak tertentu.
Dilansir Middle East Eye, kemungkinan bagi orang-orang yang mengalami gejala corona Covid-19 tidak harus berpuasa selama Ramadan, jika tidak mampu secara fisik.
"Puasa adalah pilar keempat Islam, dan tidak ada yang bisa memaafkan seseorang dari tidak berpuasa kecuali untuk orang sakit yang sedang dalam pengobatan dan puasa mungkin mempersulit kondisi kesehatan mereka," tutur Ali Ahmad Masha'el, Grand Mufti di Dubai Department of Islamic Affairs and Charitable Activities.
Ia melanjutkan, bagi orang yang sehat namun takut akan merasa kesulitan dan kelelahan atau sakit, ia harus tetap melanjutkan puasanya.
”Jika orang sakit itu sakit parah, tidak boleh baginya berpuasa. Tetapi jika seseorang yang sehat takut akan kesulitan dan kelelahan atau takut sakit, tidak boleh baginya untuk berbuka puasa," sambungnya, dikutip dari Gulf News.
Di sisi lain, studi ilmiah yang dilakukan oleh National Institute on Aging di Inggris menunjukkan puasa intermiten (program diet yang sistemnya sama dengan berpuasa) dapat mengarah pada kondisi peningkatan kondisi kesehatan seperti pada orang dengan obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan gangguan neurologis.
Agar puasa berjalan lancar, salah satu cara menjaganya adalah dengan tetap terhidrasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk selalu mengonsumsi banyak cairan, termasuk berkumur dengan air hangat untuk menjaga tenggorokan dan saluran pernapasan tetap lembap.
Baca Juga: Sekjen Fatwa MUI: Jadikan Puasa Ramadan Benteng dari Paparan Covid-19
Tujuan dari rekomendasi ini adalah agar tubuh tidak dehidrasi, tetapi praktik ini tidak akan mencegah siapa pun dari penularan virus corona.
"Kami selalu memperingatkan siapa pun yang sehat dan orang yang sakit untuk menjaga asupan cairan dan menjaga selaput lendir tetap lembap. Itu membuat seseorang merasa lebih baik; tetapi tidak ada indikasi yang jelas bahwa itu secara langsung melindungi terhadap komplikasi," tutur William Schaffner, seorang ahli penyakit menular di Vanderbilt University.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat