Suara.com - Sebuah penelitian menemukan probiotik dapat menjadi alternatif efektif dari antibiotik dalam mengobati jerawat. Probiotik merupakan kelompok mikroorganisme yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Studi yang dilakukan Rumah Sakit Rasoul Akram di Iran ini memeriksa hasil dari semua studi relevan tentang penggunaan probiotik dalam krim atau obat oral untuk mengobati jerawat.
Hasilnya menunjukkan probiotik dapat membantu meningkatkan pertahanan alami kulit terhadap jerawat.
Studi yang terbit dalam Dermatologic Teraphy ini juga mengatakan, meningkatnya resistensi terhadap antibiotik juga salah satu alasan untuk beralih ke probiotik untuk atasi jerawat.
American Nutrition Association menyatakan bahwa probiotik dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan peradangan dan racun lingkungan, termasuk efek samping dari obat-obatan seperti antibiotik.
Tiga Manfaat Probiotik untuk Kulit
Dialihbahasakan dari The Health Site, probiotik telah terbukti memiliki dampak menjanjikan pada jerawat kronis dalam penelitian sebelumnya.
Para peneliti telah menemukan tiga manfaat potensial probiotik pada kulit Anda. Mereka mengatakan mengambil probiotik secara topikal, oral atau keduanya dapat:
1. Membentuk pelindung
Baca Juga: Menakjubkan, Ekstrak Chamomile Mampu Usir Jerawat dan Bikin Wajah Kinclong
Ketika diterapkan pada kulit, probiotik dapat membentuk pelindung atau perisai pada permukaan kulit. Ini akan mencegah mikroorganisme yang tidak diinginkan seperti bakteri jahat, jamur, dan racun dari kulit.
2. Membunuh bakteri jahat
Probiotik, ketika digunakan secara topikal dan atau dikonsumsi sebagai suplemen dalam makanan atau pil, secara harfiah, dapat menyerang dan membunuh bakteri jahat.
Tindakan antimikroba ini mencegah mikroba berbahaya dari menyebabkan peradangan kulit yang mengarah pada jerawat.
3. Meredakan respons peradangan
Mengambil probiotik secara topikal, internal atau keduanya, juga dapat menenangkan respon peradangan dan mengurangi timbulnya jerawat. Ketika mikroba berbahaya menyerang tubuh, sistem kekebalan tubuh kita bertindak untuk melawan. Pertempuran antara sistem kekebalan tubuh dan menyerang mikroorganisme menghasilkan peradangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis