Suara.com - Ada beberapa faktor yang menempatkan pasien virus corona Covid-19 haru menjalani perawatan intesif. Dalam kondisi ini, usia dan berat badan termasuk dua faktor yang memengaruhi kondisi pasien virus corona Covid-19.
Para peneliti dari New York University pun mengakui fator tertentu seperti usia, obesitas dan penyakit kronis bisa meningkatkan risiko pasien virus corona Covid-19 dalam kondisi serius dan butuh ke unit perawatan intensif.
Sejauh ini, para peneliti dari Grossman School of Medicine yang melibatkan 4.103 pasien dari 1 Maret hingga 2 April 2020 menemukan bahwa usia dan penyakit kronis (khususnya penyakit kardiovaskular dan diabetes) memengaruhi kondisi pasien virus corona Covid-19.
Selain itu, obesitas juga merupakan faktor utama yang menyebabkan pasien corona Covid-19 membutuhkan perawatan intensif.
"Faktor risiko yang kami identifikasi untuk rawat inap pasien virus corona Covid-19, sebagian besar mirip dengan semua jenis penyakit kronis yang membutuhkan rawat inap dan perawatan intensif di ICU," jelas peneliti dikutip dari NY Post.
Para peneliti juga terkejut bahwa kanker dan penyakit paru kronis lainnya justru tidak meningkatkan risiko pasien virus corona Covid-19.
Saat ini, usia lanjut adalah faktor yang paling utama seorang pasien virus corona Covid-19 menjalani rawat inap dan perawatan intensif.
Sebanyak 54 persen pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit pun berusia 65 tahun. Orang usia lanjut memang sangat rentan terhadap penyakit pernapasan akibat virus sehingga membutuhkan rawat inap serta perawatan intensif di ICU.
Dalam sebuah studi terpisah, para peneliti di NYU Langone Health menemukan bahwa pasien di bawah usia 60 tahun berisiko lebih tinggi menjalani rawat inap karena komplikasi virus corona Covid-19 jika mengalami obesitas.
Baca Juga: Simak, Ini 5 Suplemen yang Dipercaya Bisa Jadi Obat Kerusakan Rambut
Laporan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infection Diseases ini melibatkan sebanyak 3.615 pasien yang positif virus corona Covid-19 sejak 4 Maret 2020.
Para peneliti juga menemukan pasien di bawah usia 60 tahun yang dianggap obesitas sesuai standar BMI hampir 2 kali lipat berisiko menjalani perawatan intensif dan berada dalam kondisi kritis ketika terinfeksi virus,
"Temuan ini memiliki implikasi penting dan praktis, yang mana hampir 40 persen orang dewasa di AS mengalami obesitas," ujar para peneliti.
Sayangnya, obesitas pada orang di bawah usia 60 tahun adalag faktor epidemiologis yang baru diidentifikasi dan bisa berkontribusi pada peningkatan morbiditas di Amerika.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan