Suara.com - Peraturan Work From Home (WFH) yang diterapkan banyak perusahaan menimbulkan tantangan sendiri. Sebab, tak jarang rumah malah memberi distraksi sehingga kita susah konsentrasi saat bekerja.
Dirangkum dari Psychology Today, berikut kiat agar dapat lebih konsentrasi saat WFH.
1. Alihkan perhatian
Kecemasan dan ketidakpastian di tengah pandemi corona membuat kita merasa gelisah. Coba alihkan perhatian kami dan berpikir tentang topik yang aman. Misal membaca novel yang menyenangkan atau dokumen padat untuk bekerja.
2. Beri sinyal ke otak untuk siap bekerja
Saat berada di kantor, kita memiliki rutinitas kerja yang membantu memicu kemampuan diri untuk berkonsentrasi. Misalnya membuat teh atau kopi dulu sebelum mulai menyalakan laptop.
Rutinitas ini memberi sinyal ke otak bahwa Anda akan memulai sesi pekerjaan dan siap bekerja. Coba lakukan rutinitas tertentu saat WFH yang mungkin membuat Anda sadar, "Oh! Kini aku siap bekerja!"
3. Realistis jika tidak bisa bekerja maksimal 100 persen
Beberapa sumber daya kognitif dan emosional Anda saat ini digunakan untuk mengatasi kenyataan bahwa kita semua menghadapi pandemi, sehingga tidak akan tercurah 100 persen untuk pekerjaan.
Jadi berdamailah dengan perasaan Anda dan mulai bekerja.
4. Mulai dari yang mudah
Jika Anda kesulitan berkonsentrasi, cobalah tugas yang mudah dan langsung selama 30 hingga 60 menit pertama. Cara ini mungkin membuat Anda tidak kaget dan tidak mudah terdistraksi.
5. Jangan terpacu pada jam produktif saja
Tiap orang biasanya memiliki jam produktif masing-masing. Menyesuaikan pekerjaan saat jam produktif tersebut memang bisa membuat bekerja terasa lebih semangat dan optimal.
Baca Juga: Sakit Kepala Saat Berpuasa, Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Meredakannya?
Namun demikian, jangan biasakan menunda pekerjaan sampai jam produktif Anda. Saat malas bekerja, mungkin Anda hanya perlu sedikit lama untuk menemukan ritme kerja. Mungkin butuh 15 hingga 30 menit sampai Anda merasa bisa konsentrasi bekerja.
6. Beri waktu istirahat
Jika Anda berhasil berkonsentrasi pada pekerjaan yang mendalam selama beberapa jam, berikan diri Anda pemulihan yang baik dengan istirahat sejenak. Tidak harus dengan tidur, namun bisa dengan berselancar di media sosial atau bermain bersama anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!