Suara.com - Sebuah studi menemukan bahwa risiko kematian penderita diabetes dengan Covid-19 empat kali lipat lebih tinggi daripada orang tanpa diabetes.
Dilansir dari Healthline, pada artikel yang diterbikan di Journal of Diabetes Science and Technology, para peneliti mengamati 1.122 orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Amerika Serikat dari 1 Maret hingga 6 April.
Data dikumpulkan dari 88 rumah sakit di 11 negara bagian yang dikirim ke database Glytec. Semua peserta penelitian memiliki diagnosis yang positif Covid-19.
Empat puluh persen peserta memiliki diabetes atau hiperglikemia, yang berarti kadar gula darah tinggi, atau memiliki kadar A1C pada atau lebih besar dari 6,5 persen.
Orang dengan diabetes dan hiperglikemia memiliki tingkat kematian di rumah sakit sebesar 29 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan orang tanpa diabetes yang risiko kematiannya hanya mencapai 6 persen.
Salah satu angka yang lebih mengejutkan dari laporan itu adalah bahwa 42 persen dari mereka awalnya tidak didiagnosis diabetes. Tetapi setelah perawatan di rumah sakit, mereka malah mengalami hiperglikemia dan meninggal.
Peneliti utama Dr. Bruce Bode, spesialis diabetes di Atlanta Diabetes Associates dan asisten profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Universitas Emory, mengatakan bahwa diabetes dan hiperglikemia adalah faktor kematian dengan angka mengejutkan, yakni 42 persen.
"Itu hampir tujuh kali lebih tinggi daripada tingkat kematian untuk pasien tanpa hiperglikemia dan tidak ada diabetes," tambah Bode pada Healthline.
Sementara itu, penelitian juga menunjukkan bahwa keberadaan pasien Covid-19 dengan diabetes dan hiperglikemia tidak dikelola dengan di rumah sakit.
Baca Juga: Di Rumah Aja, Nenek 75 Tahun di Batu Positif Terinfeksi Corona
Hal ini yang menyebabkan tingkat kematian orang dengan diabetes dan hiperglikemia menjadi yang sangat tinggi dan pemulihan berlangsung lebih lama.
Dokter mengatakan ini mencerminkan apa yang mereka lihat secara anekdot di lapangan. Kondisi ini menjadi tantangan tambahan lainnya yang dihadapi layanan kesehatan ketika pandemi Covid-19 menyapu seluruh negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental