Suara.com - Pakar kesehatan terkemuka peringatkan pasien lansia mungkin memiliki gejala berbeda saat terinfeksi virus corona.
Melansir dari Express, dokter Camille Vaughan, kepala seksi geriatri dan gerontologi di Universitas Emory mengatakan, lansia memiliki gejala yang sering kali berbeda dengan penderita Covid-19 pada umumnya.
"Dengan banyak kondisi, virus pada lansia tidak hadir dengan cara biasa," kata dokter Camille Vaughan,
Gejala yang dialami lansia bisa saja termasuk pusing dan bahkan jatuh pingsan. Beberapa lansia juga ada yang mengalami kesulitan bicara hingga collapse.
"Sama seperti Anda mungkin tidak dapat berlari secepat yang Anda lakukan di usia 20-an, sistem kekebalan tubuh Anda tidak berfungsi sebaik dulu," kata Dr Aaron Glatt, ketua departemen kedokteran di Rumah Sakit Komunitas Nassau Selatan.
Dr Kira Rubtsova, peneliti di National Jewish Health di Denver menambahkan bahwa pihak medis masih meneliti lebih jauh tentang kondisi lansia.
"Komunitas medis masih berusaha untuk menentukan dengan tepat bagaimana dan mengapa kekebalan tubuh menurun seiring bertambahnya usia," kata dia.
"Apa yang diketahui para peneliti adalah bahwa sistem kekebalan orang dewasa yang lebih tua tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sistem kekebalan termasuk sel T, yang menyerang sel penyebab penyakit lainnya," tambahnya pada Express.
Sel T mampu mengingat penyerang dari dalam tubuh dan kemudian mampu bertahan melawannya dengan lebih baik ketika itu terjadi lagi.
Baca Juga: Mendes Wanti-wanti Kepala Desa yang Persulit Pencairan BLT
"Namun untuk orang tua, mereka membuat lebih sedikit sel T. Selain itu, tubuh mereka memproduksi lebih sedikit sel kekebalan, termasuk sel darah putih. Itu bisa memperlambat penyembuhan," kata Rubtsova.
Dokter Quaratulain Syed sang ahli geriatrik menggambarkan seorang pria berusia 80-an yang dirawatnya. Selama beberapa hari, pasien menunjukkan gangguan kognitif, tidak mampu berjalan, menjadi lemah dan sangat lesu.
Namun, pasiennya tidak mengalami demam atau batuk. Pria itu kemudian diuji Covid-19 dan menunjukkan hasil yang positif.
Beberapa gejala yang disebutkan sebelumnya, seperti disorientasi, kebingungan, hingga collapse sebagai gejala Covid-19 pada lansia seringkali dapat salah didiagnosis sebagai stroke.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak