Suara.com - Di tengah pandemi virus corona Covid-19, WHO telah menyarankan semua orang untuk mengonsumsi makanan bernutrisi. Salah satunya, orang disarankan mengurangi konsumsi garam.
Ternyata, makan garam berlebihan bisa melemahkan sisitem kekebalan tubuh terhadap bakteri di ginjal. Penelitian terhadap tikus menemukan garam bisa mengganggu fungsi antibakteri dari jenis sel kekebalan tubuh.
Menurut American Heart Association (AHA), sebanyak 9 dari 10 orang di Amerika Serikat mengonsumsi terlalu banyak garam (natrium klorida). The Dietary Guidelines for Americans, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan merekomendasikan semua orang jangan mengonsumsi lebih dari 2,3 gram natrium per harinya.
Alasannya, sebanyak 2,3 gram natrium per hari sama dengan 5,8 gram garam. Karena, kelebihan garam makanan bisa meningkatkan tekanan darah, risiko penyakit jantung dan stroke.
Namun dilansir dari Medical News Today, sebuah studi baru dalam Science Translational Medicine menunjukkan pola makan tinggi garam bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dalam menghancurkan bakteri di beberapa organ manusia.
Para peneliti di Rumah Sakit Universitas Bonn di Jerman menemukan bahwa diet tinggi garam pada tikus telah memperburuk infeksi bakteri pada ginjalnya, yakni escherichia coli.
Dalam menguji buruknya diet tinggi garam adalah murni efek lokal di ginjal. Para peneliti menginfeksi tikus dengan Listeria dan menemukan adanya infeksi sitemik di seluruh tubuh juga lebih buruk pada diet tinggi garam.
Temuan ini tergolong tidak terduga. Sebab, penelitian sebelumnya menemukan bahwa konsumsi garam berlebih bisa mempercepat penyembuhan infeksi parasit kulit pada hewan.
Kulit bertindak sebagai cadangan garam berlebihan dan sel-sel kekebalan pada kulit yang disebut makrofag menjadi lebih asin dalam kondisi ini.
Baca Juga: Ribuan Orang Mendaftar untuk Ditulari Virus Corona Penyebab Covid-19
Sebaliknya, neutrofil merupakan kunci bagi tubuh melawan infeksi bakteri ginjal mengalami respons imun yang berbeda. Jenis sel respons imun ini menjadi kurang efektif dalam diet tinggi garam.
Sedangkan, ginjal berfungsi menjaga konsentrasi garam pada tingkat optimal untuk metabolisme dengan mengeluarkan kelebihan natrium di seluruh tubuh.
Studi baru menunjukkan bahwa proses ginjal mengatur kadar natrium darah yang tinggi ini bisa menghambat sistem kekebalan tubuh dan mengganggu kemampuannya melawan infeksi bakteri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa