Suara.com - Jaga Pola Makan Saat Ramadan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital yang harus benar-benar dijaga kesehatannya. Tapi sayang banyak dari kita sering mengonsumsi makanan yang justru malah berisiko merusak jantung.
Terlebih di bulan Ramadan seperti sekarang ini, harusnya dapat menjadi momen mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan sembarangan saat sahur dan berbuka puasa.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Vito A Damay, Sp.JP(K), M.Kes, FIGA, FICA, FAsCC mengingatkan makanan seperti santan, daging yang berlemak sangat berbahaya bagi jantung, dan sebaiknya di batasi untuk dikonsumsi saat berpuasa.
"Makanan santan dan banyak daging dan lemak itu berbahaya. Tapi ya konsumsilah dengan berpikir juga, dengan tau batas diri. Memang masing masing orang pasti susah ditahan. Tapi intinya sebenarnya bagaimana kita menjaga porsinya. Kalau kita makan banyak sekali pasti (merusak jantung)," ujar dr. Vito beberapa waktu lalu dalam diskusi online.
Dokter Vito juga menyinggung masyarakat yang jarang melakukan cek kolesterol dan atau gula darah. Katanya, orang-orang demikian tidak tahu persis kondisi tubuhnya dan tidak tahu takaran yang tepat untuk mengonsumsi makanan berlemak dan manis.
"Masing-mading orang akan beda dan juga orang orang yang suka makan manis, waduh hati hati sekali, karena bisa jadi gula darah naik Jadi kalau nanti ternyata makanan manis manis bikin gula darah nggak terkontrol, berlebihan, tubuh kita udah nggak bisa lagi tahan nah nanti jadi penyakit lagi yang baru," jelasnya.
Itulah mengapa, kata Dokter Vito, orang memiliki penyakit diabetes karena tubuhnya yang sudah tidak tahan dengan bombardir makanan manis terus menerus.
Hingga akhirnya tubuh tidak bisa memproduksi insulin yang cukup untuk mengolah gula di dalam tubuh, dan lahirlah diabetes. "Orang diabetes, kolesterol tinggi, bikin orang jadi rentan potensi risiko serangan jantung di kemudian hari," tutupnya.
Baca Juga: Naik Rp 5.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 918.000 per Gram
Sebagai kesimpulan, meski Ramadan merupakan waktu umat Muslim lebih menghargai setiap santapan yang nikmat, namun baiknya selalu menjaga pola makan yang baik dan sehat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis