Suara.com - Roy Kiyoshi Pakai Obat Tidur Dumolid, Benar Bukan Jenis Narkoba?
Roy Kiyoshi digelandang kepolisian karena dugaan penyalahgunaan narkotika jenis Dumolid. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga dan pengacara membantah obat yang dikonsumsi Roy adalah narkotika melainkan hanya obat tidur.
Mengutip laman Hello Sehat, Sabtu (9/5/2020) Dumolid adalah sejenis obat generik nitrazepam 5 mg yang termasuk ke dalam kelas obat Benzodiazepin atau obat penenang.
Dumolid adalah salah satu pilihan obat yang paling sering diresepkan untuk terapi jangka pendek guna mengobati gangguan tidur (insomnia) parah, kejang, gangguan kecemasan, dan depresi.
Tapi obat ini memang termasuk dalam golongan psikotropika golongan IV yang bisa membuat kecanduan, karenanya obat ini hanya bisa diberikan dengan resep dokter. Artinya jika diminum tanpa resep, maka bisa masuk kategori penyalahgunaan obat.
Dumolid bisa menimbulkan perasaan tenang dan relaksasi baik secara fisik maupin mental, dan membuat efek ketergantungan tingkat tinggi. Ini sudah terbukti tidak hanya pada pasien yang diberikan resep secara ketat dan teratur. Tapi juga diakui mereka yang memakainya secara ilegal.
Salah satu efek Dumolid tanpa resep adalah risiko timbulnya masalah aamnesia. Obat ini juga dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis. Bekerja langsung pada sistem saraf pusat, Dumolid menghasilkan efek bius dan relaksasi otot, dan tingkat kecemasan yang lebih rendah.
Gejala yang paling sering dilaporkan setelah konsumsi Dumolid adalah merasa lebih energik, santai, dan banyak bicara. Efek penurunan kewaspadaan dan relaksasi inilah yang dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan diri pada pengguna obat Dumolid untuk membantu mereka lebih fokus menyelesaikan suatu aktivitas, misalnya berbicara di depan publik atau presentasi penting di kampus atau sekolah.
Orang yang menyalahgunakan Dumolid memiliki persepsi bahwa mereka bahagia, fokus, dan merasa bersemangat layaknya berada di langit ke tujuh. Tapi untuk orang lain ia mungkin terlihat lesu, koordinasinya kurang, galak, dan mudah tersinggung.
Baca Juga: Tak Bertemu Langsung, Sergio Farias Tetap Pantau Persija
Orang yang menyalahgunakan Dumolid juga berisiko memiliki memori buruk dan amnesia penuh dari beberapa peristiwa. Oleh karena itu obat penenang ini membuat ketergantungan yang berbahaya. Semakin lama menggunakan obat ini, semakin ketergantungan.
Pemakaian ilegal Dumolid juga dapat menyebabkan depresi, sakau hingga koma dan kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia