Suara.com - Ketika anjuran berada di rumah saat Covid-19 terus disiarkan, rasa lelah, stres, dan kesepian dalam karantina jangka panjang pun datang.
Padahal, dilansir dari Insider rasa stres dan tertekan saat karantina bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh Anda. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara mudah untuk mengurangi stres saat karantina.
Dapatkan Vitamin D dengan Berjemur
Salah satu efek samping tinggal di dalam rumah untuk mencegah penyebaran virus adalah banyak orang menghabiskan lebih sedikit waktu di bawah sinar matahari.
Dilansir dari Insider, sinar matahari penting untuk kesehatan mental dan fisik karena tubuh Anda menggunakan paparan sinar matahari untuk membuat vitamin D. Tanpa itu, Anda mungkin lebih rentan terhadap infeksi dan mungkin juga merasa lelah atau murung.
"Kurangnya vitamin D akan membuat Anda merasa lelah dan lesu, berkontribusi terhadap perasaan depresi dan kecemasan, nyeri otot, rasa sakit, dan lemah," kata Brigitte Zeitlin, ahli diet pemilik BZ Nutrition.
Jika Anda tidak bisa keluar rumah karena alasan keamanan, Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk menambahkan vitamin D ke dalam makanan Anda atau menambahnya.
"Sumber utama vitamin D adalah sinar matahari, tetapi dengan semua orang tinggal di dalam ruangan dan menggunakan masker mungkin sulit untuk mendapatkan cukup Vitamin D," kata Zeitlin.
"Vitamin D adalah salah satu suplemen yang selalu saya rekomendasikan terlepas dari diet sehat karena sulit mendapatkan cukup dari makanan saja," tambahnya.
Baca Juga: Ini dia, 10 Bandara Terbaik Tahun 2020 Versi Skytrax
Berolahraga Ringan
Manfaat dari menghabiskan waktu di luar dengan aman berlipat ganda jika Anda juga berolahraga di waktu yang bersamaan. Penelitian menunjukkan aktivitas fisik secara teratur penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Olahraga juga dapat menghilangkan stres dan meningkatkan endorfin. Namun, perlu dicatat bahwa Anda hanya membutuhkan olahraga ringan.
Terhubung dengan Teman
Salah satu tantangan pandemi terbesar adalah pengaruhnya terhadap kehidupan sosial. Meski begitu, Anda perlu mempertahankan hubungan sosial untuk menjaga kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, meningkatkan stres, dan peradangan kronis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan