Suara.com - Akademisi: Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan Generasi yang Hilang
Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Dr Desvian Bandarsyah MPd mengatakan pandemi Covid-19 berpeluang menyebabkan generasi yang hilang.
Pada akhirnya, pandemi ini akan mengganggu bonus demografi Indonesia.
"Peluang generasi yang hilang dalam situasi pandemi Covid-19 cukup terbuka. Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi hingga 2,5 persen lebih dan diperkirakan angka moderate satu persen serta konservatif itu bahkan minus," ujar Desvian dalam webinar yang diselenggarakan PG PAUD Uhamka di Jakarta, Sabtu (16/5/2020).
Desvian menambahkan, rendahnya pertumbuhan ekonomi memiliki dampak pada daya beli masyarakat yang semakin melemah karena pengangguran yang meningkat dan akses pendidikan ikut melemah.
"Peluang terjadinya generasi yang hilang itu terbuka, seperti yang terjadi pada rentang 1997 dan 1998 saat terjadinya krisis ekonomi," terang dia.
Dia menambahkan daya beli masyarakat yang melemah, membuat kemampuan masyarakat mengakses pendidikan serta membeli kebutuhan pokok yang bergizi semakin turun. Terutama pada kelompok masyarakat menengah ke bawah.
"Mereka akan kesulitan membelikan pangan yang bergizi untuk anak mereka yang berusia nol sampai enam tahun. Kalau dari sisi gizi tidak bisa terpenuhi dan akses pendidikan juga tidak terjangkau. Jadi peluang generasi yang hilang itu semakin terbuka," jelas dia seperti yang Suara.com lansir di Antara.
Oleh karena itu, dia meminta para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun swasta untuk memperhatikan dampak pandemi Covid-19 tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Warga India Buang Patung ke Laut Tak Bisa Menolong dari Corona
Jika kondisi itu dibiarkan maka akan berdampak pada bonus demografi pada 100 tahun Indonesia merdeka atau 2045. "Kalau tidak diiringi dengan kemampuan mengakses pendidikan serta kemampuan pemerintah dalam pemerataan pendidikan, maka ini akan menjadi masalah ke depannya," kata dia lagi.
Desvian menambahkan, berdasarkan sejumlah lembaga dunia, Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh besar pada 2030.
Namun semua itu harus ditopang dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia yang baik serta infrastruktur mumpuni.
Selain itu, pendidikan perlu mengarah pada tren yang berkembang pada masa depan tetapi dengan teguh berpijak pada nilai dan cita-cita tradisional yang luhur dari pendidikan serta menjadikan manusia yang berakhlak mulia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut