Suara.com - Lewati Spanyol dan Italia, Kasus Virus Corona Brasil Kini 235 Ribu
Brasil mengalami kenaikan pesat dalam jumlah kasus virus Corona Covid-19 pekan lalu, menjadikannya negara ke-empat dengan total kasus terbanyak di dunia.
Dilansir VOA Indonesia, dalam semalam, negara Amerika Selatan itu memiliki lebih dari 15 ribu kasus virus corona baru, sehingga jumlah total menjadi lebih dari 235 ribu pada Minggu (17/5/2020). Para pakar kesehatan mengatakan jumlah kasus sebenarnya bisa lebih tinggi karena banyak orang yang belum dites.
Dengan jumlah korban tewas mendekati 16 ribu, Brasil ada di peringkat keenam di dunia dengan kematian terbanyak akibat virus corona.
Meksiko dan Ekuador juga mengalami kenaikan kasus baru, mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendaklarasikan benua Amerika sebagai pusat baru pandemi.
Rusia juga banyak kasusnya, mencatat sekitar 10 ribu kasus baru sehari selama sedikitnya dalam sepuluh hari belakangan pada Mei. Namun para pejabat mengatakan, Minggu (17/5), penyebarannya stabil di seluruh negara itu.
Kepala dokter sanitasi Rusia, Anna Popova, mengatakan kepada stasiun TV Rossiya 1, dalam sebuah wawancara bahwa kemajuan itu tercapai berkat perhatian rakyat Rusia terhadap kesehatan mereka.
Rusia telah melaporkan 281.752 kasus virus corona dan 2.631 kematian terkait Covid-19.
Hotspot baru bermunculan di Afrika, terutama Nigeria, mengundang kekhawatiran akan bahaya apabila tidak ada tindakan.
Baca Juga: Ironis! Presiden Brasil Turun ke Jalan, Ikut Protes Anti-Lockdown
Spanyol dan Italia, dua negara Eropa yang pernah menjadi pusat wabah virus corona pada Maret, kini mulai berangsur normal setelah lockdown atau karantina wilayah sekitar dua bulan dan tidak ada laporan infeksi baru. Jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 setiap harinya di kedua negara itu juga berkurang.
Lockdown masih diberlakukan di dua kota besar di Spanyol, Madrid dan Barcelona, sementara pemerintah berusaha mencegah munculnya wabah gelombang baru.
Italia telah melonggarkan sebagian pembatasan sosial dan akan memasuki tahap berikut untuk membuka lebih banyak bisnis. Para pejabat mengatakan wisatawan mulai diizinkan berkunjung lagi mulai 3 Juni nanti.
Para pejabat di seluruh dunia memperingatkan akan kemungkinan infeksi gelombang kedua pada musim gugur mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang