Suara.com - Penderita diabetes termasuk salah satu golongan orang yang rentan terkena virus corona Covid-19. Kabar baiknya, para peneliti telah menemukan obat yang dapat membantu mencegah penyebaran Covid-19 di seluruh tubuh pasien diabetes.
Studi baru menunjukkan bahwa kelas obat diabetes, yang disebut inhibitor dipeptidyl peptidase 4 (DPP4), dapat mengikat virus corona Covid-19 dan menghentikannya dari replikasi dalam sel manusia.
Para peneliti dari University of Waterloo, Kanada, menggunakan perangkat lunak komputasi baru untuk melihat struktur tiga dimensi protein Covid-19 dan melihat efek dari obat-obatan tersebut, lapor Fox News yang dikutip Medical Daily.
"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kepada kita struktur molekul protein Covid-19, yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan virus dalam sel inang," kata Praveen Nekkar, ketua peneliti dan profesor di Sekolah Farmasi Waterloo, dalam sebuah pernyataan.
Orang dengan masalah gula darah ditemukan memiliki risiko infeksi dan komplikasi yang lebih tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa obat dengan DPP4 bisa efektif dalam menyembuhkan Covid-19 pada pasien diabetes dan pada akhirnya pada orang yang terinfeksi.
Nekkar dan rekan-rekannya sekarang berencana untuk menggunakan kembali obat-obatan yang ada untuk memberi dunia alat baru untuk memerangi Covid-19.
Sebab menurutnya, menemukan dan mengembangkan obat baru dapat memakan waktu 10 hingga 15 tahun dan biaya lebih dari satu miliar dolar.
"Covid-19 mendatangkan malapetaka saat ini dan kami membutuhkan pilihan pengobatan farmakoterapi yang baik sesegera mungkin - itu sebabnya kami mulai menyelidiki penggunaan kembali obat," tambahnya.
Para peneliti pun bertujuan bisa bekerja dengan mitra lain untuk menganalisis lebih lanjut efek positif dari obat diabetes pada pasien Covid-19.
Baca Juga: Masih Muda Tapi Gigi Keropos, Bisa Jadi 4 Hal Ini Penyebabnya!
Nekkar mengatakan mereka pertama-tama akan menganalisis inhibitor DPP4 dalam kultur sel dengan Covid-19 dan kemudian pindah ke uji klinis untuk membuktikan kemanjurannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan saat ini belum ada vaksin atau obat-obatan yang tersedia di pasaran untuk Covid-19.
Tetapi para peneliti di seluruh dunia berharap untuk memberikan alat yang efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dalam satu atau dua tahun mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh