Suara.com - Ngeri, Pertama Kali Virus Corona Covid Berisiko Sebabkan Tiroid
Seorang remaja Italia mungkin menjadi kasus pertama yang diketahui terkena infeksi tiroid yang disebabkan oleh virus corona baru. Demikian seperti dilansir Health24.
Sebuah tim peneliti dari Pisa, di Italia utara, mengatakan tiroid wanita berusia 18 tahun itu menjadi sakit dan membesar beberapa minggu setelah dinyatakan positif virus SARS-CoV-2 pada akhir Februari.
Kondisi ini, yang disebut tiroiditis, sembuh sepenuhnya dalam waktu seminggu setelah dia dirawat dengan prednison steroid.
Namun, para peneliti percaya bahwa "dokter harus waspada tentang kemungkinan manifestasi klinis tambahan ini" terkait dengan coronavirus baru, kata pemimpin penelitian Dr Francesco Latrofa, ahli endokrinologi di Rumah Sakit Universitas Pisa, dalam rilis berita dari Endocrine Society.
Dia dan rekan-rekannya menerbitkan temuan pada 21 Mei di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
"Covid-19 terus menunjukkan kepada kita banyak kejutan," kata pakar tiroid Dr David Hiltzik, direktur operasi kepala dan leher di Rumah Sakit Universitas Staten Island di New York City.
Ia menambahkan bahwa komplikasi itu telah terbukti terwujud dalam begitu banyak sistem organ yang berbeda di seluruh tubuh.
Sehingga tidak mengherankan bahwa tiroid menambah daftar panjang organ lain yang telah terkena penyakit ini.
Baca Juga: Dilantik Jadi Dirut TVRI, Iman Brotoseno: Saya Netral dan Tidak Bohong
"Syukurlah, tiroiditis dapat dengan mudah diobati dan seharusnya tidak menjadi perhatian besar," tambah Hiltzik, yang tidak terlibat dalam penelitian baru.
Dalam kasus wanita Italia, dia pertama kali menjalani tes swab hidung untuk virus corona baru pada 28 Februari karena ayahnya telah dirawat di rumah sakit yang sebelumnya didiagnosis dengan Covid-19.
Tes itu ternyata positif, tetapi dia hanya mengalami gejala pernapasan ringan dan sementara pada awalnya.
Namun, pada 17 Maret dia mengunjungi kembali klinik Pisa dengan demam, jantung berdebar dan sakit leher.
Nyeri leher memburuk dan kelenjar tiroidnya terasa nyeri dan membesar, kata para dokter.
Tes mengkonfirmasi tiroiditis. Pasien diberi prednison, yang meredakan nyeri leher dan demam dalam dua hari. Gejala lain yang tersisa mereda dalam waktu seminggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!