Suara.com - Virus corona Covid-19 disebut telah menyerang ginjal manusia secara langsung. Virus ini juga telah dikaitkan dengan badai sitokin yang menyebab peradangan lalu berdampak pada ginjal.
Tapi, tak banyak yang tahu bahwa seperempat dari pasien corona Covid-19 dengan alat bantu ventilator juga membutuhkan ginjal buatan atau dialisis ginjal untuk meningkatkan fungsinya.
Sayangnya, banyak rumah sakit yang kekurangan tempat tidur di ICU dan ventilator untuk pasien corona Covid-19.
Sebelumnya, petugas medis telah dihadapkan dengan permasalahan kekurangan APD dan peralatan pengujian. Kini mereka juga dihadapi masalah lain yakni medis dialisis ginjal.
Graham Lipkin, konsultan nefrologi sekaligus presiden Renal Association dalam British Medical Journal mengatakan bahwa masalah adalah tantangan yang kurang diakui atau tidak disadari.
"Kondisi semakin jelas bahwa insiden tinggi dari cedera ginjal akut akan memerlukan beberapa bentuk terapi penggantian ginjal melalui dialisis. Tapi, volume orang yang datang untuk perawatan intensif menjadi tantangan bagi petugas medis dalam hal kapasitas," jelas Graham Lipkin dikutip dari Mirror.
Graham Lipkin menjelaskan bahwa pasien virus corona Covid-19 bisa mengalami cedera ginjal akut karena beberapa alasan.
"Saat pasien dengan corona Covid-19 tiba di rumah sakit, mereka sering mengalami dehidrasi karena demam berkepanjangan dan belum makan atau minum seperti biasa," kata Lipkin.
Lipkin pula yang menduga bahwa ada invasi langsung ke ginjal. Covid-19 parah juga dikaitkan dengan badai sitokin yang menyebabkan peradangan.
Baca Juga: Masalah Usus Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona Covid-19, Ini Alasannya
Pada awal pandemi virus corona Covid-19, Lipkin telah mengatakan ada dua cara yakni menjaga pasien untuk mencoba mempertahankan fungsi paru-paru atau pasien sekarat karena pneumonia virus.
Namun, strategi ini meningkatkan risiko cedera ginjal dan mungkin juga tidak bisa untuk meningkatkan kelangsungan hidup.
Sebaliknya, menjaga pasien tetap terhidrasi secara optimal bisa mengurangi risiko cedera ginjal akut tanpa memperburuk fungsi ginjal pasien.
Pasien dalam perawatan intensif biasanya menerima dialisis yang membutuhkan medis, plastik sekali pakai, dailyser dan cairan pengganti fitrat.
Tetapi, permintaan seputar hal tersebut telah meningkat di Inggris, di seluruh Eropa dan khususnya AS. Lipkin mengaku sudah mulai khawatir sejak minggu lalu ketika insiden cedera ginjal akut mulai terlihat.
Khusus bagi pasien cedera ginjal akut, dokter perlu mempertimbangkan untuk tidak menggunakan obat yang bisa memperburuk fungsi ginjal, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen. Perlu juga menyesuaikan dosis obat seperti opiat, metformin, antibiotik (seperti penisillin dan vankomisin) antikoagula dan digoxin obat jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja