Suara.com - Anda tentu pernah mendengar dua kepribadian introvert dan ekstrovert. Sebenarnya, perbedaan utama dari keduanya adalah bagaimana cara mereka mengisi energi kembali.
Sementara seorang ekstrovert akan bersemangat saat bersama banyak orang, si introvert justru merasa energinya terkuras, itulah sebabnya mereka akan cepat merasa lelah. Intovert membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energinya.
Kedua istilah ini pertama kali diciptakan oleh psikolog Carl Jung pada awal 1900-an, tetapi psikolog Hans Eysenck yang lebih jauh menguraikannya pada 1950-an hingga 60-an.
Dilansir Science Alert, pada dasarnya, Eysenck menggambarkan ekstrovert dan introvert dengan garis dasar gairah mereka. Introvert membutuhkan lebih sedikit rangsangan untuk menjadi puas, sedangkan ekstrovert membutuhkan sedikit lebih banyak kegembiraan.
Misalnya, seorang introvert mungkin akan puas hanya dengan bersepeda santai, sedangkan ekstrovert lebih ingin pergi berjalan untuk mendapatkan kesenangan.
Tim dari AsapSCIENCE mengungkap ternyata ada cukup banyak penelitian yang menunjukkan memang ada kesenjangan dari cara berpikir dan merasa antara introvert dan ekstrovert.
Penelitian telah menemukan korteks prefrontal yang lebih tebal pada introvert dibandingkan dengan ekstrovert, yang berhubungan dengan pemikiran dan perencanaan yang lebih dalam. Ini menunjukkan bahwa introvert kurang impulsif daripada ekstrovert.
Itu bisa menjadi hal yang baik, tetapi juga bisa membuat orang introvert lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi.
Studi neurologis juga menunjukkan extrovert merespon lebih kuat terhadap hadiah daripada introvert. Misalnya, hormon dopamin yang diaktifkan lebih kuat ketika ekstrovert memenangkan kompetisi, dibandingkan introvert.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Picu Agoraphobia Karena Kecemasan, Ini Kata Psikolog!
Ekstrovert juga memiliki lebih banyak aktivasi dopamin ketika mereka terhubung dengan manusia lain. Dengan kata lain, introvert tidak memerlukan interaksi sosial sebanyak ekstrovert untuk merasa lebih baik.
Lalu, apakah salah satu dari dua kepribadian ini ada yang lebih baik?
Dari sudut pandang evolusi, baik introvert maupun ekstrovert akan memiliki keunggulan kompetitif di masa pemburu-pengumpul, dengan introvert yang kurang impulsif lebih mungkin untuk bertahan hidup dan ekstrovert, yang lebih mungkin menemukan sumber makanan atau air baru.
Meski demikian, penelitian menunjukkan mungkin ada pemenang yang jelas ketika mengaitkan ke kesuksesan sosial. Bukan introvert atau eksstrovert, melainkan tipe baru kelompok kepribadian yang disebut ambivert, yaitu orang-orang yang berada tepat di tengah spektrum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan