Suara.com - Pernyataan Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO Maria Van Kerkhove tentang orang tanpa gejala yang jarang menularkan covid-19 menuai kontroversi.
Pernyataan itu disampaikan Maria dalam virtual konferensi di Jenewa, Senin (8/6) waktu setempat. Pernyatannya coba menegaskan kembali posisi kelompok kasus asimptomatik, didasarkan pada laporan terperinci dari pelacakan kontak pada berbagai negara.
Sejak Februari, WHO sebenarnya belum melihat apakah kasus tanpa gejala sebagai penyebab utama penyebaran virus. Ketidakpastian itu kemudian menghambat upaya negara-negara untuk membuka kembali sistem ekonomi yang terdampak.
Kebingungan terjadi pada perbedaan faktor orang yang benar-benar tanpa gejala dan orang yang pra-gejala dalam menyebarkan virus.
"Studi komprehensif tentang penularan dari orang tanpa gejala sulit dilakukan, tetapi bukti yang tersedia dari pelacakan kontak yang dilaporkan oleh negara anggota menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi tanpa gejala jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus dibandingkan orang yang mengembangkan gejala," tertulis dalam pedoman WHO tentang penggunaan masker yang diterbitkan pekan lalu.
Orang yang pra-gejala mungkin bisa menularkan, kata WHO. Infeksi disebarkan melalui droplet yang keluar ketika bersin, batuk, berbicara atau bernapas.
Negara-negara di seluruh dunia telah mewaspadai pelonggaran pembatasan wilayah, takut bahwa orang tanpa gejala dapat menyebarkan patogen Covid-19 yang tidak terkendali di seluruh komunitas.
"Asimptomatik masih penting, terutama jika Anda ingin menurunkan tingkat virus ke tingkat penularan yang sangat rendah," kata Peter Collignon, seorang profesor kedokteran klinis di Australian National University Medical School di Canberra, yang memberi nasihat kepada pemerintah Australia tentang pengendalian infeksi, dikutip dari Bloomberg.
Karena mengidentifikasi kasus asimptomatik sangat sulit, Amerika Serikat dan negara-negara lain telah berjuang untuk melakukan pengujian yang memadai dalam mengukur seberapa luas penyakit itu telah menjadi.
Baca Juga: Studi: Orang Tanpa Gejala Hanya Menularkan Covid-19 dalam 8 Hari
Kota Wuhan di Cina baru-baru ini menyelesaikan pengujian terhadap seluruh penduduknya yang berjumlah 11 juta dalam upaya mengidentifikasi kasus untuk menghindari kebangkitan infeksi.
Maria Van Kerkhove mengutip sejumlah laporan dari negara-negara yang melakukan pelacakan kontak tidak menemukan bukti penularan sekunder. Dia mengatakan negara-negara harus fokus pada kasus simtomatik atau orang bergejala saja..
"Jika kita benar-benar mengikuti semua kasus simptomatik, mengisolasi kasus-kasus itu, mengikuti kontak dan mengkarantina kontak tersebut, kita akan secara drastis mengurangi transmisi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban