Suara.com - Virus corona baru hingga kini masih terus bermutasi dan berkembang. Menurut sebuah studi baru, mutasi varian SARS-CoV-2 secara signifikan meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi orang.
Dilansir dari Medical Daily, menurut penelitian baru yang dirilis oleh Scripps Research Institute, varian dari virus SARS-CoV-2 yang beredar di Eropa dan Amerika Serikat dilaporkan mengalami mutasi yang membuatnya bahkan lebih mematikan.
Ini karena kemampuannya untuk menginfeksi orang sedang meningkat terus. Penelitian ini didasarkan pada percobaan laboratorium yang dilakukan di Scripps Research.
“Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada yang tanpa mutasi dalam sistem kultur sel yang kami gunakan. Mutasi memiliki efek peningkatan jumlah paku fungsional pada permukaan virus,”kata Hyeryun Choe, ahli virologi Scripps Research dan penulis senior studi ini, mengatakan.
Ia memaparkan bahwa paku-paku itulah yang memungkinkan virus untuk mengikat dan menginfeksi sel. Jumlah atau kepadatan paku fungsional pada virus saat ini 4 atau 5 kali lebih besar karena mutasi ini,
Choe juga menjelaskan, paku-paku ini berada di belakang penampakan seperti coronavirus dan memberikan kemampuan untuk menempel pada reseptor sel target yang disebut ACE2.
Dijuluki sebagai D614G, mutasi baru sekarang memberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk "tulang punggung" dari paku-paku ini, memberi mereka kemampuan untuk melakukan perjalanan dari sel ke sel dengan lebih sedikit kecenderungan untuk pecah sebelum waktunya.
Secara keseluruhan, ini meningkatkan kemampuan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang.
Meski ada perdebatan tentang apakah wabah Covid-19 awal di Italia dan New York telah membanjiri sistem kesehatan karena virus telah berubah dari waktu ke waktu, tidak ada pertanyaan bahwa virus mendapatkan perubahan genetik kecil saat mereka bereproduksi.
Baca Juga: Rekor Lagi! Update Virus Corona RI, 40.400 Orang Positif COVID-19
Namun, Choe percaya bahwa "efek pendiri," yang terjadi ketika sejumlah kecil varian menyebar ke populasi besar, disebabkan oleh apa yang mereka temukan dalam percobaan biokimia mereka.
“Setidaknya ada selusin makalah ilmiah berbicara tentang dominasi mutasi ini. Apakah kita hanya melihat 'efek pendiri?' Data kami memahaminya. Ini bukan efek pendiri, ”kata Michael Farzan, rekan penulis studi dan wakil ketua Departemen Riset Scripps Immunologi dan Mikrobiologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?