Suara.com - Para ilmuwan mengatakan, tidak satu pun dari mutasi virus Corona (Covid-19) yang nampaknya meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi dari orang ke orang lain.
Penelitian baru menemukan, di antara 31 strain virus yang beredar secara independen, tidak ada strain yang memiliki risiko penularan yang lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Faktanya, beberapa mutasi yang paling umum tampaknya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh pasien daripada virus yang beradaptasi untuk menginfeksi manusia.
"Karena semakin banyak mutasi telah didokumentasikan, para ilmuwan dengan cepat berusaha mencari tahu apakah ada di antara mereka yang dapat membuat virus lebih menular atau mematikan, karena sangat penting untuk memahami perubahan seperti itu sedini mungkin," ucap Dr Francois Ballaoux, Direktur Universitty College London (UCL) Genetics Institute, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (27/5/2020).
Para ilmuwan menggunakan teknik baru untuk menentukan apakah virus dengan mutasi baru, benar-benar ditularkan pada tingkat yang lebih tinggi. Hasilnya, tidak ada kandidat mutasi virus yang mengalami peningkatan.
Ada tiga cara keluarga virus Corona, termasuk virus baru, untuk bermutasi. Cara tersebut antara lain secara tidak sengaja ketika virus mereplikasi dirinya sendiri, berinteraksi dengan virus lain yang telah menginfeksi sel yang sama, dan terakhir oleh sistem kekebalan tubuh seseorang.
Sejauh ini, hampir 7.000 mutasi virus Covid-19 yang telah diidentifikasi oleh para peneliti global. Untuk penelitian ini, tim ahli melihat viral dari genom virus pada lebih dari 15.000 pasien Covid-19 di 75 negara.
Para ilmuwan fokus pada 31 mutasi yang bersirkulasi setidaknya 10 kali saat pandemi meningkat. Tim ahli membuat model pohon evolusi virus untuk melihat apakah mutasi tertentu menjadi semakin umum.
Mayoritas mutasi bersifat netral, tetapi ada beberapa yang dapat merusak atau membantu penyebaran virus ke tubuh baru dan meneruskan ke "virus turunan".
Baca Juga: Rambah Game Konsol, Tencent Caplok Marvelous
Tidak ada bikti bahwa mutasi umum meningkatkan kemampuan virus untuk menyebar dan pada kenyataannya, sebagian besar bersifat netral atau "merugikan" virus. Hingga saat ini, lebih dari 5,4 juta orang telah terinfeksi virus Corona secara global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android