Suara.com - Anda terutama yang gemar makan mi instan, harus melihat video yang menunjukkan apa yang terjadi dalam tubuh saat organ pencernaan bekerja keras untuk mencerna makanan tersebut.
Pengetahuan ini sangat penting, karena bisa mempengaruhi kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
Seperti diketahui, mi instan selama ini disebut sebagai makanan yang bisa memicu masalah kesehatan terutama bila sering atau berlebihan dikonsumsi.
Mengutip News18, Kamis (18/6/2020), Dr. Braden Kuo, ahli gastroenterologi Rumah Sakit Umum Massachusetts menunjukkan video yang mempertontonkan bagaimana organ pencernaan berusaha keras mencerna mi instan.
Vidao tersebut dibuatnya dengan memanfaatkan kamera berbentuk pil yang dimasukkan ke dalam tubuh orang yang diminta untuk mengonsumsi mi instan dan mi ramen buatan sendiri.
Hasil menunjukkan mi ramen yang dibuat langsung dan fresh dapat dicerna tubuh 1 hingga 2 jam setelah dikonsumsi. Sedangkan mi instan ternyata tidak bisa langsung tercerna, bahkan masih utuh di perut meski beberapa jam usai dikonsumsi.
Yang lebih mengejutkan adalah pencernaan di perut berusaha membolak-balikkan mi instan untuk dicerna. Kenapa? Ternyata karena adanya pengawet pada mi instan yang membuatnya sulit tercerna.
"Pada jam ke-2 hingga ke-4, ukuran atau bentuk mi instan jauh lebih besar daripada mi ramen. Ini menunjukkan mi instan sulit dipecah menjadi partikel yang lebih kecil," ungkap Dr. Braden Kuo.
Baca Juga: Ngaku Makan Mi Instan Pakai Nasi Sekepal, Kenyataannya Buat Tepuk Jidat
Menurut FDA, pengawet utama yang ada pada mi instan adalah tersier butil hidrokuinon (TBHQ) yang bisa menyebabkan sakit, melemahnya organ jika dimakan secara rutin, dan berisiko tumor hingga kanker. Pengawet TBHQ juga banyak digunakan dalam parfum.
Selain itu, ada juga propylene glycol yang digunakan dalam mi instan, yang berguna mempertahankan tekstur saat dimasak dalam air panas. Produk ini juga sering digunakan dalam tembakau atau rokok.
Pada sebagian besar mi instan juga ditemukan bisphenol A (BPA) yang akan ikut masuk ke tubuh saat tercampur dengan air panas. BPA inilah yang bisa menghancurkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari bahan pengawet sintetis tersebut mi instan juga mengandung sodium, minyak sawit, dan MSG yang masing-masing memiliki efek samping terhadap kesehatan.
Bagaimana, apakah video dan penjelasan dari Dr. Braden Kuo menjadi pertimbangan Anda untuk menahan diri tak lagi sering-sering mengonsumsi mi instan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat