Suara.com - Belum lama ini, di media sosial Twitter, viral seorang yang diduga kesurupan. Belakangan diketahui bahwa orang tersebut menderita serangan stroke.
Kisah itu dibagikan oleh akun @innamisme. Dalam unggahannya ia menceritakan pengalaman saat dirinya membantu salah seorang tetangganya yang tidak sadarkan diri semalaman.
Awalnya, ia merasa penasaran, karena menurut kabar yang beredar, tetangganya tersebut baru saja mengalami kesurupan.
"Katanya mulutnya melet terus ngomongnya ngaco makanya disangka kesurupan," jelasnya pada 26 Juni 2020 lalu.
Namun, saat ia menengok, perempuan yang diketahui bernama Inna ini justru melihat bahwa tetangganya tersebut memiliki tanda-tanda stroke.
"Balik lagi ke rumah ambil tensi, bener aja tensinya 210/150. Sekarang udah di RS hamdallah," tulisnya lagi.
Sayangnya, keesokan harinya, Inna mengatakan kalau tetangganya tersebut pada akhirnya meninggal dunia.
Cuitan yang sudah diretwwet oleh lebih 1500 orang dan dilikes lebih dari 2800 kali ini pun mendapat banyak komentar dan reaksi dari warganet.
Banyak yang menyayangkan, kenapa pihak keluarga tidak membawanya langsung ke rumah sakit. Tak sedikit pula warganet yang malah akhirnya berdebat mengenai oenamganan utama stroke yang dianjurkan.
Baca Juga: Viral Lowongan Kerja Godain Suami Orang, Ada yang Minat?
"Enghhhhh dalam satu keluarga, at least ada satu orang dengan pikiran terbuka, tak serta merta menelan takhayul, dan berpikir logis agar anggota keluarga lain tetap hidup," tulis @dyninuninu.
"Belum ada referensi ilmiah soal penggunaan akupuntur yg macam tusuk jari utk penanganan UTAMA stroke. Dokter syaraf merekomendasikan akupuntur, kalo ada, saya yakin untuk penanganan nyeri kronik, bukan untuk stroke. Jangan kebalik jangan menggunakan akupuntur sebagai terapi utama stroke," pungkas @medicalsherry.
"Stroke itu pas serangan gangguannya di sirkulasi, akupunktur itu intervensi di titik titik saraf. Jadi memang tidak tepat utk pengobatan pertama stroke yang kejadiannya bisa pembuluh darah pecah, atau tersumbat. Harus intervensi obat2an biasanya," tambah @fiftyfitri.
Stroke dapat menyerang tiba-tiba dengan cepat. Dalam seketika stroke dapat mematikan sel-sel otak sehingga tidak lagi berfungsi.
Pertolongan pertama stroke diperlukan guna meminimalkan kerusakan otak dan komplikasi potensial, sekalipun gejalanya telah mereda.
Lantas, sebenarnya apa yang harus kita lakukan untuk melakukan pertolongan utama bagi penderita stroke, agar tidak terlambat dan bisa segera menyelamatkan nyawa?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?